RADARSEMARANG.COM, Kendal – Aplikasi Sistem Informasi dan Data Kebekerjaan SMK (Sidak SMK) bakal memudahkan mix and match serapan tenaga kerja. Aplikasi ini terintegrasi langsung dengan berbagai perusahaan industri.
Kepala Cabang Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Wilayah XIII Kendal Ernest Ceti Septyanti mengatakan, Kawasan Industri Kendal setiap tahun membutuhkan 11.000 tenaga kerja. Sedangkan, rata-rata setiap tahun ada 8.517 siswa lulusan SMK. Artinya, kebutuhan tenaga kerja di perusahaan industri seharusnya bisa terpenuhi.
“Sidak SMK ini dibangun supaya lebih mendekatkan pada kebutuhan industri. Sehingga lulusan SMK bisa lasngsung kerja,” katanya usai soft launching aplikasi Sidak SMK.
Aplikasi Sidak SMK baru kali pertama di Jawa Tengah. Pihaknya terus melakukan penyempurnaan sistem lebih lengkap. Aplikasi terkoneksi dengan perusahaan-perusahan industri. Utamanya di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kendal.
“Industri yang ingin mencari tenaga kerja dari tamatan SMK, harus mendapat rekomendasi dari PT KIK sebagai mediator. Kemudian industri bisa melihat di sistem tentang keahlian, potensi tamatan, hingga keterampilan lulusan SMK,” katanya.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jawa Tengah Uswatun Hasanah mengatakan, aplikasi Sidak SMK menjadi salah satu langkah menyelesaikan permasalahan terkait ketenagakerjaan, khususnya di Kabupaten Kendal.
Selain itu, juga terdapat kerja kolaboratif. Sehingga, aplikasi itu bisa diakses satuan pendidikan hingga kawasan industri. “Sidak SMK berupa aplikasi yang mencoba memberikan solusi solutif. Diharapkan bisa memenuhi tenaga kerja di masing-masing kabupaten/kota,” katanya. (dev/fth)
