RADARSEMARANG.COM, Kendal – Tahun 2022, setidaknya ditemukan sebanyak 2.726 Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) di Kendal. Jumlah tersebut mengalami peningkatan setiap tahunnya.
Data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kendal, jumlah kasus ODGJ tahun 2020 2.274 orang. Tahun 2021 menjadi 2.584 orang dan tahun 2022 mencapai 2.726 ODGJ.
“Kasus terbanyak berada di kecamatan Singorojo, 200 kasus, Kaliwungu, 146 kasus, Gemuh, 221 kasus, Rowosari, 241 kasus dan Kangkung, 225 kasus,” kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kendal Siswanto.
Kenaikan kasus ODGJ dipicu situasi pandemi dua tahun terakhir. Banyak karyawan terkena PHK dan pengurangan pekerjaan. “Para ODGJ ini dalam pengawasan bidan desa tempat domisili ODGJ. Ketika kasusnya meningkat dan menjadi berat, dilakukan rujukan ke RSUD Kendal,” tambahnya.
Selain itu ada 24 ODGJ dipasung. Alasannya, karena pihak keluarga malu dan tidak siap untuk mengawasi terus menerus. “Kita melakukan pendekatan secara langsung terhadap keluarga. Seindahnya untuk tidak dipasung dan disiasati untuk melakukan rujukan untuk mendapatkan perawatan,” tambahnya.
Plt Kabag Kesra Kendal Junaedi mengaku sudah tengah mengusulkan rumah singgah untuk ODGJ pasca rehabilitasi. Supaya tidak dikucilkan masyarakat dan bisa diterima kembali keluarga. “Kendal belum memiliki panti rehabilitasi atau rumah singgah untuk ODGJ. Hanya memiliki tempat perawatan,” akunya. (dev/fth)
