RADARSEMARANG.COM, Kendal – Sebanyak 92 persen gigi pada balita terutama anak PAUD mengalami kerusakan. Penyebabnya lebih karena minimnya kesadaran orang tua untuk membiasakan pola hidup sehat dengan menggosok gigi.
Selain itu, disebabkan pola makan anak yang sering mengonsumsi makanan yang mengandung gula lengket. Seperti permen, cemilan ciki, dan sebagainya. Sehingga mempercepat timbulnya kuman yang menempel pada gigi.
Demikian dikatakan dr Zita Aprilia, Spesialis Kedokteran Gigi Anak (Sp. KGA) saat kegiatan Gerakan Gigi Sehat, Indonesia Kuat yang digelar di Pendopo Kabupaten Kendal, Sabtu (12/11).
Sebanyak 600 anak SD terlibat dalam kegiatan tersebut. Anak-anak diberikan pemahaman perawatan gigi yang baik dan benar. Selain itu, diajarkan untuk memulai hidup sehat dengan menggosok gigi minimal dua kali sehari. Selain itu, anak-anak diajarkan untuk praktik sikat gigi bersama.
“Anak-anak harus dibiasakan menggosok gigi sehabis sarapan pagi dan sebelum tidur. Minimal dua kali itu. Kalau mau lebih baik ya sehabis makan gosok gigi,” katanya.
Kerusakan gigi dimulai dengan awalnya gigi mulai tampak kuning kecoklatan. Kemudian lama-lama berwarna hitam. “Akhirnya gigi berlubang,” jelasnya.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kendal, Wahyu Yusuf Akhmadi mengatakan, kerusakan gigi pada anak SD mencapai 57 persen. Ini menurutnya rawan, apalagi bagi mereka yang sudah pernah tanggal. “Kalau sudah rusak, maka sulit untuk diperbaiki,” paparnya.
Pihaknyaa telah mernurunkan surat edaran ke sekolah-sekolah untuk para guru mewajibkan siswa membawa sikat dan pasta gigi. “Tujuannya agar menjadi kebiasaan saat mererka dewasa kelak,” imbuhnya. (bud/ida)