RADARSEMARANG.COM, KENDAL – Hujan lebat yang mengguyur wilayah Kendal mengakibatkan bencana banjir dan longsor. Di Desa Sarirejo, Kecamatan Kaliwungu, ribuan rumah warga terendam banjir setinggi 50 sentimeter.
Muhammad Basbet, warga setempat mengatakan banjir mulai menggenangi jalan dan rumah sejak Minggu (6/11) pukul 18:00 WIB. Senin (7/11) banjir masih menggenangi rumah warga.
“Hampir semua perumahan di Jalan Raya Sarirejo-Lengkong semua kebanjiran. Ketinggian antara 50-70 sentimeter,” kata Basbet.
Data Pemerintah Desa Sarireji, setidaknya 2.000 rumah warga terendam. Ada empat RW yang terdampak, yakni RW 3, RW 8, 9 dan 10.
“Rumahnya saya juga ikut terendam ketinggian 50 sentimeter. “Kalau jalan depan rumah banjir sampai 70 sentimeter,” kata Sekretaris Desa Sarirejo, Sutrisno.
Banjir membuat aktivitas warga mengalami kelumpuhan. Bahkan sekolah ikut diliburkan. Seperti SDN 1 Sarirejo.
“Warga tidak bisa bekerja, karena sibuk membersihkan rumahnya yang kebanjiran,” akunya.
Penyebab banjir karena drainase dari Saluran irigasi di sebelah Pasar Pagi Kaliwungu mampet. Kemampetan terjadi di gorong-gorong bawah jalan Arteri.
Sebenarnya saluran air sudah di normalisasi. Tapi kendalanya air tidak bisa mengalir ke laut.
“Karena gorong-gorong di bawah jalan arteri itu sudah tertutup. Jadi air meluap membanjiri pemukiman warga. Sehingga meski sudah seharian, banjir tidak bisa cepat surut,” katanya.
Kepala BPBD Kendal Sigit Sulistyo mengatakan sejumlah daerah mengalami banjir. Di Kecamatan Kaliwungu, ada empat desa terdampak banjir. Yakni Desa Sarirejo, Kutoharjo, Nolokerto dan Sumberejo. Selain banjir, hujan lebat juga mengakibatkan empat sekolah rusak sedang. Jembatan Desa Sojomerto longsor.
“Kami himbau kepada warga untuk melakukan bersih2 saluran air. Sehingga bisa meminimalisir Banjir,” paparnya.
“Kami lakukan evakuasi pada warga yang terdampak parah. Selain itu membantu pendistribusian logistik dan pendataan,” katanya. (bud/fth)