32 C
Semarang
Tuesday, 8 April 2025

Kapal Kargo Tengelam di Taiwan, Satu ABK Asal Kendal Selamat, Tiga Hilang

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Kendal – Sebanyak 12 warga Indonesia dinyatakan hilang dalam insiden tenggelamnya kapal kargo Xing Sun 01 pengangkut semen di Perairan Kaohsiung, Taiwan, Senin (31/10) lalu.

Empat di antaranya warga Kendal. Saat kejadian, kapal tersebut membawa 17 Anak Buah Kapal (ABK) asal Indonesia. Lima di antaranya berhasil diselamatkan. Dari empat warga Kendal itu, dua di antaranya warga Desa Poncorejo, Kecamatan Gemuh.

Ya, benar, ada dua warga kami yang ikut berlayar. Yakni, Muhammad Irsyad, 23, dan Mundakir, 51,” kata Kepala Desa (Kades) Poncorejo Rusmanto kepada RADARSEMARANG.COM, Sabtu (5/11).

Dikatakan, dua korban tercatat warga Dusun Binangun dan Dusun Krajan, Desa Poncorejo. Dari hasil penelusuran ke pihak kelurga, satu orang selamat dan satu lagi belum ditemukan.

“Korban atas namma Muhammad Irsyad dinyatakan oleh pihak keluarga selamat. Karena sudah menghubungi keluarganya. Sedangkan Mundakir sampai sekarang belum ada kabarnya,” ujarnya.

Diakui, keduanya  sudah beberapa kali ikut berlayar. Bahkan kerap pulang setahun sekali. “Memang keduanya lulusan SMK Pelayaran,” tuturnya.

Sekretaris Desa Poncorejo Muhammad Saiful Ulum menambahkan, Muhammad Irsyad yang masih keponakannya sudah menghubungi keluarga. Kabar bahwa Muhammad Irsyad selamat diterima keluarga melalui pesan di Instagram milik temannya.

“Jadi, dalam insiden tenggelamnya kapal,  HP Irsyad hilang.  Sehingga korban tidak bisa menghubungi keluarganya. Akhirnya, korban mengirim pesan melalui akun Instagram temannya, dan mengabarkan kalau ia selamat,” jelasnya.

Menurut Saiful Ulum, Muhammad Irsyad merupakan lulusan SMK Pelayaran Semarang.  Ia sudah beberapa kali ikut kapal kargo berbendera Panama tersebut.

“Informasi dari keluarga, Irsyad berangkat Agustu lalu. Dan terjadi insiden akhir Oktober saat melintas di Taiwan,” paparnya.

Dia mengatakan, dalam pesan IG (Instagram), Muhammad Irsyad menuliskan bahwa dirinya selamat. “Ia meminta temannya tersebut untuk memberi kabar ke orangtuanya, jika dirinya selamat,”  katanya.

Hal itu dibenarkan Muhammad Niam, kakak Muhammad Irsyad. Ia Dia mengaku telah berkomunikasi dengan Irsyad yang masih berada di rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.

Sementara Mundakir sampai saat ini belum ada kejelasan dan belum ditemukan. Pihak pemerintah desa akan terus berkoordinasi dan mencari informasi tentang nasib warganya yang ikut dalam kapal nahas tersebut.

Istri korban Mudakir, Suhartini, kepada wartawan mengaku  baru mengetahui kejadian kapal tempat suaminya bekerja tersebut tenggelam lewat teman suaminya, Rabu (2/11)lalu.

“Saya baru dikabari 2 November dari agen yang memberangkatkan. Bilang gini kapalnya kena badai, yang diselamatkan ada lima, yang dua belas masih dalam pencarian,” ujarnya sedih.

Suhartini mengungkapkan, ia masih menunggu kejelasan nasib suaminya dan berharap bisa ditemukan dalam keadaan selamat. “Kami sampai sekarang masih menunggu informasi. Semoga suami saya bisa segera ditemukan dalam kondisi selamat,” harapnya.

Selain Muhammad Irsyad dan Mundakir, tercatat ada dua warga Kendal lainnya yang ikut kapal tersebut. Yakni, Harjana dan Khoeruzaman. Nasib keduanya pun belum diketahui.

Kementerian Luar Negeri melaporkan, sebuah kapal kargo berbendera Panama tenggelam di wilayah barat Perairan Taiwan. Kapal semula diawaki oleh 20 ABK yang seluruhnya berkewarganegaraan Indonesia.

Namun pada Minggu, 30 Oktober 2022, tiga awak mengalami kecelakaan disebabkan cuaca buruk dan berhasil dievakuasi menggunakan helikopter. Sehingga pada saat tenggelam ada 17 ABK WNI di atas kapal Xing Sun 01tersebut.

Dari jumlah tersebut, lima ABK berhasil diselamatkan oleh kapal kargo Evergreen yang sedang melintas. Sementara 12 ABK lainnya sedang dalam upaya pencarian dan penyelamatan.

Kapal mengalami kerusakan mesin, kemudian tenggelam akibat diterjang ombak besar. Lokasinya sekitar 14 mil laut dari garis pantai Changhua, Taiwan.

Sebelum tenggelam sepenuhnya, 17 ABK asal Indonesia berusaha menyelamatkan diri dengan menaiki sekoci atau perahu penyelamat dan menunggu kapal penyelamat yang sedang berlayar menuju Pelabuhan Taichung.

Dari 17 ABK yang menaiki sekoci, hanya lima orang yang berhasil diselamatkan kapal kargo yang berdekatan milik perusahaan pelayaran Evergreen Marine Corp. Sementara 12 ABK lainnya hanyut di atas sekoci dan dinyatakan hilang. (bud/aro)

Reporter:
Budi Setyawan

Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya