RADARSEMARANG.COM, Kendal – Kendal Novel Award (KNA) 2022 menjadi ruang ekspresi dan apresiasi bagi penulis lokal di Kabupaten Kendal. Itu karena, ajang penghargaan karya sastra di Kendal masih minim.
Ketua KNA 2022 Heri C. Santoso menjelaskan, ajang KNA diinisiasi beberapa komunitas sastra di Kendal. Seperti Komunitas Lereng Medini (KLM), Sangkar Arah Pustaka, Jarak Dekat Art Production, dan Pelataran Sastra Kaliwungu (PSK). Ajang ini juga menjadi ruang ekspresi, apresiasi, serta motivasi bagi para penulis.
“Karena ruang ekspresi terhadap penulis sastra masih minim. Kalaupun ada, hanya di ruang sekolah. Kalaupun ada di tingkat regional maupun nasional, hadir hanya setahun sekali,” ujarnya di Kebun Sastra Guyub, Desa Bebengan, Kecamatan Boja.
Heri menilai penghargaan bagi penulis masih sangat sedikit dibandingkan bidang olahraga. Ia berharap, ranah kepenulisan, spesifik sastra, bisa mendapat apresiasi. Selain itu, KNA 2022 menjadi motivasi bagi para penulis dan calon penulis. “Karena ia (penulis) juga profesi yang membanggakan. Sehingga penulis bisa meningkatkan kualitasnya dan melahirkan karya-karya terbaik,” tutur peraih Satu Indonesia Award 2011.
Uniknya, hadiah ajang KNA 2022 ini adalah binatang khas di wilayah Kendal. Seperti kambing etawa, bebek, kelinci, dan ayam kampung. “Sastra tidak harus dimaknai sebagai sebuah yang mewah dan mahal, bisa pula dengan memanfaatkan binatang di sekitar kita yang kita miliki,” tambahnya.
Salah satu juri sekaligus penggagas KNA Sigit Susanto mengatakan, ajang KNA terinspirasi dua cerita fabel, novelet Metamorfosis karya Franz Kafka dan novel Animal Farm karya George Orwell. Karena itu, pihaknya menginginkan secara riil, binatan khas Kendal itu menjadi kenang-kenangan kepada para pemenang Kendal Novel Award tahun 2022. “Harapannya ke depan akan lahir banyak cerita fabel dan mencintai alam sekitar termasuk binatangnya,” tambahnya. (dev/fth)