RADARSEMARANG.COM, Kendal – Investasi di Kabupaten Kendal mulai tumbuh. Terbaru, sebuah perusahaan di bidang manfactur dan labeling dari China dengan nilai investasi Rp 1,2 triliun, kemarin resmi beroperasi di Kawasan Industri Kendal (KIK). Perusahaan multinasional tersebut telah tersebar di 14 negara.
Bupati Kendal Dico Mahtado Ganinduto berharap, adanya perusahaan baru di KIK tersebut, bisa membuat iklim investasi di Kabupaten Kendal semakin baik. Terlebih, bisa memberikan multiplier effect terhadap kehidupan ekonomi wilayah Kendal.
Khususnya pelaku UMKM dan membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat Kabupaten Kendal. Pihaknya juga terus memberikan stimulus kepada investor untuk berkolaborasi.
“Jadi dua hal itu yang akan kita fokuskan. Kita juga akan memberikan stimulus kepada investor yang masuk di Kabupaten Kendal. Khususnya agar kita bisa berkolaborasi dalam dua hal tersebut,” jelasnya usai peresmian beroperasinya PT Baoshen Technologies Indonesia (BSN) Kamis (20/10).
Dico menambahkan, PT BSN ini memproduksi produk-produk digital printing. Bahkan sudah bekerja sama dengan produk multinasional dan internasional. Adanya perusahaan baru ini menjadi kebahagian di Kabupaten Kendal.
Lantaran, Kendal bisa menjadi bagian dari pertumbuhan ekonomi dunia. Selain itu, hampir 100 persen pabrik-pabrik di KIK turut menggandeng pelaku UMKM dari Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, dan Indonesia secara umum.
“Dan saat ini di KIK ada 24 pabrik yang sudah beroperasi. Kalau totalnya ada 80 tenant. Kira-kira masih ada 60 tenant lagi yang kita harapkan mereka segera membangun dan melakukan produksi di KIK,” terangnya.
Sementara itu, Direktur Manager Umum PT BSN Miao Renxio mengatakan, Baoshen Science & Applied Technologies Co Ltd (BSN) merupakan perusahaan asal China yang bergerak di bidang manfactur dan labeling. Ini merupakan kali pertama pihaknya membangun pabrik di Indonesia, tepatnya di KIK.
“Didirikannya pabrik di KIK untuk mengembangkan pangsa pasar di Indonesia. Semoga bisa berjalan lancar dan sukses,” tandasnya. (dev/zal)