RADARSEMARANG.COM, Kendal – Ratusan nelayan mengikuti Sekolah Lapang Cuaca Nelayan (SLCN) BMKG. Hal itu untuk memberikan pemahaman dan pedoman cuaca kepada nelayan. Sehingga ketika pulang, para nelayan tidak membawa tangan kosong.
Kepala Pusat Meteorologi Maritim Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Eko Prasetyo mengatakan, ada 100 nelayan mengikuti SLCN. Digelar selama dua hari dan diharapkan nelayan bisa lebih melek teknologi dan memanfaatkan aplikasi Indonesian Weather Information for Shipping (INA-WIS). “Itu adalah sistem informasi cuaca maritim interaktif yang dapat dimanfaatkan oleh pengguna transportasi laut termasuk nelayan,” katanya.
Melalui INA-WIS nelayan bisa merencanakan aktivitasnya sebelum laut. Nelayan bisa melihat gelombang air laut, cuaca, serta daerah tangkapan ikan. Itu menjadi kemudahan bagi nelayan. “Jadi nelayan bisa lebih tahu cuaca kedepannya melalui aplikasi,” tambahnya.
Alumni SLCN 2018, Jumari, nelayan dari Tawang-Kendal mengaku mendapat banyak manfaat melalui SLCN. Ia menjadi tahu kondisi cuaca yang sedang dan akan terjadi. Sehingga memiliki persiapan matang ketika akan melaut. “Jadi hasil tangkapannya bisa lebih banyak,” akunya. (dev/fth)
