27 C
Semarang
Sunday, 22 June 2025

Hujan Deras, Jembatan Juwero Peninggalan Belanda Nyaris Roboh

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Kendal – Konfigurasi rangka baja Jembatan Juwero di Desa Triharjo, Kecamatan Gemuh, hampir roboh. Itu karena, pondasi bawah jembatan ambrol dan terkikis air sungai serta hujan deras.

Pantauan RADARSEMARANG.COM Kamis (13/10), konstruksi Jembatan Juwero itu terlihat masih kokoh. Bahkan pilar-pilarnya masih kuat berdiri di atas aliran Sungai Bodri.

Meski begitu, konfigurasi rangka baja di atas jembatan tampak miring dan berkarat. Bahkan hampir roboh dan menutup akses jalan.

Kepala Desa Triharjo Rilo Akrori mengatakan, Jembatan Juwero sudah dibangun sejak tahun 1921. Yakni sejak zaman Belanda. Utamanya, jembatan itu digunakan sebagai akses masyarakat untuk menuju ke hutan atau lahan pertanian.

Selain itu, Jembatan Juwero juga menjadi jalur utama bagi masyarakat Desa Triharjo dan Desa Sojomerto.”Ini diketahui roboh tadi pagi. Karena semalam hujan deras. Dan jembatan ini adalah akses utama bagi masyarakat,” katanya kepada RADARSEMARANG.COM.

Rilo melanjutkan, sebelumnya Jembatan Juwero adalah jembatan gantung. Panjangnya 50 meter. Dan menjadi jalur kereta pengangkut hasil pertanian milik warga. Namun, lambat laun jembatan itu direnovasi. Sehingga menjadi akses utama jalan penghubung.

“Jembatan ini memang jalur utama di bidang pertanian maupun kehutanan. Mobil juga bisa lewat sini. Tapi sementara karena konfigurasi rangka bajanya roboh, hanya bisa dilewati pejalan kaki dan sepeda motor. Meski agak bahaya,” jelasnya.

Sabit, warga Triharjo mengatakan, Jembatan Juwero menjadi jalur satu-satunya untuk dia beraktivitas. Kondisi jembatan saat ini juga cukup membahayakan. Terlebih, menyulitkan para petani dalam membawa hasil pertaniannya.”Kondisi ini bahaya. Karena ini jalur satu-satunya yang deket. Takut juga kalau pas lewat terus roboh,” katanya.

Sementara itu, Plt DPUPR Kabupaten Kendal Sudaryanto mengatakan, pihaknya langsung mengecek kondisi jembatan serta konfigurasi jembatan yang hampir roboh. Dia juga akan melakukan koordinasi dengan pihak Perhutani.”Karena ini bukan aset kita.  Jadi akan kita koordinasikan dengan Perhutani. Yang penting keselamatan masyarakat,” tandasnya. (dev/bas)


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya