26.1 C
Semarang
Monday, 23 June 2025

Widji Astutik Ciptakan 14 Motif Batik Khas Kendal

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM – Berawal dari mengikuti kegiatan pelatihan kerja yang diselenggarakan oleh Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Disperinaker) Kabupaten Kendal, membuat Widji Astutik sukses mendirikan UMKM home industri batik. Bahkan wanita 43 tahun ini, telah mematenkan 14 motif batik khas Kabupaten Kendal.

Home industri batik milik Widji Astutik bernama Batik Widji. Itu terletak di Jalan Sunan Abinawa Desa Lanji, Kecamatan Patebon, Kabupaten Kendal. Saat wartawan koran ini berkunjung, Widji-sapaan akrab wanita 43 tahun ini- sedang mencanting kain batiknya.

Widji menceritakan, home industri batiknya mulai berdiri sejak 2011. Saat itu, dia belum memiliki keterampilan membatik. Namun, karena sering mengikuti pelatihan dari Disperinaker Kendal, Widji mendapat banyak ilmu. “Kebetulan saya bisa menjahit. Jadi saya mulai dari bikin desain batik terus mengembangkanya,” ungkap wanita single parent ini.

Biasanya, Widji mengerjakan kain batik bersama keempat anaknya. Jika menerima banyak pesanan, dia meminta warga sekitar untuk turut membantu. Itung-itung membuka lapangan pekerjaan untuk warga di desanya. Meski begitu, home industri Batik Widji masih belum memadai. Lantaran tempatnya masih kecil. Sehingga belum bisa memaksimalkan produksi kain batik.

“Karena tempatnya masih kecil dan sempit begini, saya hanya menerima pesanan untuk kain batiknya. Tapi kalau menjahit, saya masih mampu,” ujarnya.

Melalui home industri batik ini, Widji telah menjajakan karyanya dan mengikuti pameran ke berbagai daerah. Seperti Jakarta, Bandung, hingga Surabaya. Tentunya, produksi batik miliknya tidak selalu berjalan mulus. Pada 2013, Widji kesulitan mendapatkan izin UMKM. Itu karena home industri miliknya berada di atas tanah irigasi dan bukan hak milik.

Akhirnya pada 2019, ia berhasil mendapatkan izin tempat produksi batik. Kemudian, Widji terus mengembangkan batik karyanya. Itu terbukti, dengan dipatenkannya 14 motif batik miliknya yang terdapat kekhasan Kabupaten Kendal.

Seperti motif identitas Kota Kendal, motif siluet Kendal, bunga setaman, daun Kendal, parang Kendal 1, halilintar, kendil, dan parang halilintar 2. Adapun motif lainnya yakni motif kereta kencana bahurekso, lemah teles, keris, motif curug sewu, bunga tembakau, dan motif beras tumpah.

“Motif yang paling disukai Pak Bupati itu yang ada khas Kendal-nya. Terutama yang ada motif kendil dan kawung,” terangnya sambil menunjukkan motif kawung di pajangan.

Widji membeberkan, untuk harga kain batik miliknya berkisar dari Rp 150 ribu hingga Rp 1,5 juta. Itu tergantung dari tingkat kerumitan dan kekhasan yang ditonjolkan. Adapun pembuatan satu kain batik tulis membutuhkan waktu hingga 2 bulan. “Pemasarannya masih lokalan. Untuk yang luar kota pernah ngirim ke Pemalang dan Jawa Timur. Itu minta dibuatkan seragam dan sarung. Kalau paling mahal Rp 1,5 juta dan dibeli Pak Mujib Rohmat (anggota DPR RI),” ujarnya.

Saat ini, Widji hanya memiliki empat karyawan tetap. Itu karena, proses mendesain, mewarnai, serta mengecap harus dilakukannya sendiri. Hal itu untuk menjaga kualitas dan kekhasan kain batik miliknya. “Satu bulan biasanya produksi 100 potong kain batik. Kalau omset berkisar Rp 20 juta sampai 30 juta. Tergantung banyaknya pesanan,” bebernya.

Rencananya, Widji bakal mengembangkan home industri batik miliknya menjadi lebih besar. Sehingga bisa membuka lapangan pekerjaan untuk warga di desanya, khususnya ibu-ibu. Selain itu, Widji juga membuka home industrinya untuk anak-anak sekolah yang ingin magang dan belajar membatik. “Saya pengen membuka lapangan pekerjaan. Terus yang mau belajar batik saya persilahkan. Akan saya ajari dari nol sampai bisa,” tandasnya. (dev/ida)


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya