RADARSEMARANG.COM, Kendal – Pemkab Kendal mulai menyiapkan fasilitas dan relawan siaga bencana. Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk mengantisipasi bencana banjir di musim penghujan mendatang. Termasuk dengan menyiapkan sejumlah peralatan dapur umum.
Peralatan yang sudah dipersiapkan yakni berupa satu unit mobil dapur umum dan peralatan dapur. “Mobil dapur umum memudahkan menjangkau lokasi bencana. Sehingga bisa mobile jika sewaktu-waktu dibutuhkan,” kata Kepala Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial (Linjamsos) Dinas Sosial Kendal, Widodo, usai pada apel pagi ASN, kemarin.
Selain itu, relawan Taruna Siaga Bencana (Tagana) sudah disiapkan dalam membantu penanganan bencana. Tagana adalah relawan sosial yang menjadi pilar dari Dinsos dalam penanganan bencana alam. Relawan Tagana melakukan tugas mulai dari mitigasi tanggap bencana, deteksi dini bencana maupun penanganan pasca bencana. “Salah satu tugas Tagana adalah mendirikan dapur umum,” ujarnya.
Dihadapan Bupati Kendal, Dico M Ganinduto Dinsos Kendal memperlihatkan keterampilan anggota Tagana dalam melayani masyarakat. Terutama dalam pemberian makanan kepada warga terdampak bencana. “Di sini dibuat dapur umum, Tagana ingin memperlihatkan keterampilan mereka dalam melayani masyarakat, terutama dalam pemberian makanan kepada warga terdampak bencana,” tambahnya.
Makanan yang diberikan berupa bubur kacang ijo, yang biasa diberikan kepada warga terdampak bencana sebagai makanan tambahan. Tagana Dinsos Kendal menyediakan 650 gelas bubur kacang ijo untuk seluruh peserta apel. Dalam penanganan bencana alam, Dinsos berkoordinasi dengan BPBD selaku koordinator penanganan bencana alam. Tugas Tagana Dinsos adalah penanganan darurat, seperti pendirian dapur umum. “Terutama dalam penanganan darurat bencana, seperti pendirian dapur umum, penyaluran makanan itu petugasnya dari kami, yaitu anggota Tagana dan perlengkapan dapur umum,” tambahnya.
Anggota Tagana Dinsos Kendal Ali Maghfur, mengatakan, ada 40 personil Tagana Dinsos Kendal yang telah disiapkan untuk mengantisipasi terjadinya bencana alam. “Mempersiapkan musim hujan, tiap tahun kami membersihkan sungai atau aliran-aliran sungai atau bendungan-bendungan,” akunya. (bud/fth)