RADARSEMARANG.COM, Kendal – Kondisi salah satu ruang kelas SD N 1 Karanganom, Weleri, Kendal, memprihatinkan. Atapnya berlubang dan tiang penyangga keropos. Hal itu membuat siswa tidak nyaman belajar. Siswa harus belajar di ruangan guru.
Salah satu wali murid siswa SD N 1 Karanganom, Nardi, mengatakan, di SD itu ada ruang kelas yang tidak layak untuk digunakan pembelajaran. Kondisi tembok kelas sudah berlubang. Atapnya tidak memiliki plafon bahkan gentengnya sering jatuh. “Saat saya ke sekolah melihat ada satu ruang kelas kondisinya memprihatinkan tiang atapnya mau ambrol,” ujarnya.
Nardi berharap, pihak sekolah segera memperbaiki ruang kelas tersebut demi keamanan murid-muridnya. “Kalau ruangan rusak pasti proses pembelajaran jadi tidak maksimal,” ujarnya.
Kepala SD N 1 Karanganom Sri Riyanti membenarkan ada satu ruang kelas yang tidak layak digunakan. Itu adalah ruang kelas 1. Karena itu, siswa kelas 1 sementara waktu menempati ruang guru untuk pembelajaran. “Iya benar. Ada satu ruang kelas yang tidak layak. Kami sudah mengajukan rehab,” tambahnya.
Sri menambahkan, saat ini sudah memindahkan siswa ke ruang guru lantaran untuk keamanan dan kenyamanan siswa. Sebelumnya, ruang kelas itu ditempati siswa kelas 6. Namun karena semakin parah, para siswa belajar di ruang tamu sekolah. “Dulu siswa kelas 6 muridnya sedikit. Jadi masih memungkinkan belajar di ruang tamu sekolah. Kalau sekarang kasihan anak kelas 1 kalau ditempatkan di ruang kelas tidak layak itu,” bebernya.
Pihak sekolah telah berupaya untuk mengajukan bantuan melalui dinas maupun kementerian terkait. Ia mengaku sedang menunggu disetujuinya proses pengajuan tersebut. Pihaknya sudah melaporkan ke dinas melalui E-Proposal. “Sudah ada tanggapan yang baik dari dinas dan sudah melihat kesini juga. Pengajuannya sudah cukup lama cuma selalu ada perbaikan di sistem,” ungkapnya.
Ia berharap, SD N 1 Karanganom bisa segera mendapat bantuan rehab kelas. Sehingga bisa segera digunakan siswa untuk belajar mengajar. Saat ini, jumlah siswa di sekolahnya 107 siswa. Adapun siswa yang menempati ruangan guru sebanyak 10 siswa. “Jadi cuma disekat lemari. 10 siswa itu kelas satu semua. Kalau siswa ada kelas yang bagus otomatis mereka nyaman dalam belajar,” tambahnya. (dev/fth)