RADARSEMARANG.COM, Kendal — Menteri Kesehatan (Menkes) RI Budi Gunadi Sadikin menargetkan Indonesia terhindar dari ketergantungan produk impor dalam pengadaan alat kesehatan dan obat-obatan. Hal itu menurutnya sesuai dengan target yang ingin dicapai Persiden RI Joko Widodo (Jokowi) dalam bidang reformasi dan transformasi ketahanan kesehatan.
Diakuinya hingga akhir 2021 lalu, ketergantungan Indonesia pada produk impor kesehatan sangat tinggi. Bahkan mencapai 90 persen dari anggaran belanja kesehatan sebesar Rp 38 triliun.
Nilai tersebut menurutnya sangatlah fantastis besarannya. Makanya hal ini harus ditekan supaya Indonesia bisa mandiri dalam hal ketahanan kesehatan. Terutama dalam belanja alat dan obat-obatan kesehatan.
Menurutnya, pemerintah saat ini belajar dari Pandemi Covid-19 selama dua tahun lalu. Dimana ketika harus lockdown kesulitan untuk memenuhi vaksin, alat kesehatan maupun alat pelindung diri (APD) bagi tenaga kesehatan (nakes).
“Bahkan awal pandemi, kita kesulitan untuk mendapatkan masker dan APD. Sehingga tidak bisa melindungi nakes. Karena 90 persen bergantung dari produk impor,” katanya saat Persemian Fasilitas Produksi dan Peluncuran Alkes Elektromedik Mindray Produksi Dalam Negeri di Kawasan Industri Kendal (KIK), Sabtu (27/8/2022).
Belajar dari pandemi, Budi Gunadi bertekad Indonesia harus bisa mandiri dalam hal ketahanan kesehatan. Targetnya semua alat kesehatan dan obat-obat dari hulu hingga hilir 50-60 persen terpenuhi dari dalam negeri. “Sehingga ketika terjasi pandemi, tidak bergantung dari luar negeri,” tegasnya.
Tahun ini, ia ditarget Presiden 45 persen atau sebesar Rp 19 triliun dari anggaran belanja kesehatan di Kemenkes sebesar Rp 38 triliun semua adalah produk dalam negeri.
“Bahkan untuk kementerian lembaga semua sudah berjalan 90 persen. Produsen-produsen alat kesehatan dan obat-obatan ini kami dorong, supaya segera berproduksi dalam negeri,” imbuhnya. (bud/bas)