RADARSEMARANG.COM, Kendal – Satreskrim Polres Kendal mulai melakukan serangkaian penyelidikan terhadap kasus dugaan penganiayaan dan pembunuhan terhadap Bagus Prasetyo Wisodo, 20, warga Dukuh Jayengan, Desa Plantaran, Kaliwungu Selatan.
Kasatreskrim Polres Kendal, AKP Agus Budi Wahyono mengatakan sejauh ini pihaknya masih belum dapat mendapatkan titik terang terhadap siapa dan apa motif pelaku pembunuhan terbadap korban Bagus. “Kami masih dalami dengan melakukan penyelidikan,” katanya, Senin (15/8/2022).
Ia telah menerjunkan sejumlah personel untuk melakukan pemeriksaan di lokasi kejadian maupun sejumlah saksi mata. Selain itu memeriksa pihak keluarga dan teman-teman korban.
“Dari pihak keluarga tidak ada yang tahu sama sekali. Karena korban menurut keluaga memang sering pergi nongkrong malam sampai larut pagi,” ujarnya.
Pihaknya juga memeriksa Abdul Latif, teman korban yang mendapati Bagus dalam kondisi berlumur darah. Dikatakannya sebelum ke lokasi kejadian, Latif terlebih dahulu ditelepon oleh nomor HP yang biasa dipakai Bagus. Tapi saat diangkat, ternyata yang berbicara bukan Bagus. Melainkan orang lain. “Kemungkinan kelompok pelaku pembunuhan yang menelpon,” tandasnya.
Dalam pembicaraan telefon, orang tersebut tidak menyebutkan identitasnya. Ia hanya diminta menjemput korban sendiri di lokasi pembunuhan. “Makanya saksi kaget, saat mendapati korban sendiri dan sudah tergeletak tak berdaya,” paparnya.
Saat ini, Satreskrim Polres Kendal juga mengumpulkan beberapa rekaman gambar CCTV yang berada di sekitar lokasi kejadian, baik jalan maupun tempat-tempat yang mengarah ke lokasi kejadian. “Kami akan sinkronkan video-video dengan perkiraan jam kejadian,” imbuhnya.
Diketahui, korban Bagus ditemukan terluka parah di gang Kampung Krajan, Desa Plantaran, Kecamatan Kaliwungu Selatan, Minggu (14/8/2022) sekira pukul 04.00 pagi.
Saat ditemukan, korban sudah tergeletak bersimbah darah di TKP. Selain itu, terdapat seperti luka sabetan senjata tajam di bagian kepala dan punggung. Korban dalam keadaan tak sadarkan diri dibawa ke Rumah Sakit Darul Istiqomah (RSDI) untuk mendapatkan perawatan.
Tapi setelah mendapat perawatan, korban dinyatakan meninggal dunia akibat luka parah dan darah yang banyak mengalir. Korban mengalami delapan luka tusuk di punggung dan luka sabetan senjata tajam di kepala. (bud/bas)