26 C
Semarang
Saturday, 14 June 2025

Temuan Kerangka Manusia di Kendal, Diduga Kuat Akibat Pembunuhan

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Semarang – Kerangka manusia yang ditemukan di kawasan perkebunan PT Cengkeh Zanzibar, Dusun Ngumpul, Desa Pasigitan, Boja, Kendal, Senin (8/8) lalu, diduga kuat korban pembunuhan. Hasil otopsi RS Bhayangkara ditemukan adanya luka tusukan yang diduga akibat benda tajam.

Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Jateng Kombes Pol Djuhandani Raharjo Puro mengatakan, temuan kerangka manusia yang terpisah-pisah itu masih dalam penyelidikan aparat Polres Kendal, yang di-backup Jatanras Polda Jateng. Hingga kemarin, kerangka manusia tersebut masih dalam pemeriksaan Bidang Dokkes Polda Jateng.

“Masih didalami Biddokes. Namun dari keterangan sementara, ditemukan salah satu bekas diduga tusukan benda tajam,” ujarnya kepada RADARSEMARANG.COM di Mapolda Jateng, Rabu (10/8).

“Ini kita dapatkan, namun masih kita analisa dan kita kembangkan lebih lanjut. Kita juga berkoordinasi dengan Bidang Dokkes untuk menentukan penyebab kematiannya,” tambahnya.

Ditambahkan, pascapenemuan kerangka manusia itu, sejumlah saksi telah dimintai keterangan. “Saksi yang sudah diperiksa ada empat sampai lima orang yang ada di sekitar TKP,” jelasnya.

Djuhandani kembali menegaskan, saat ini kerangka manusia tersebut masih berada di RS Bhayangkara. Namun ia belum bersedia membeberkan secara detail dugaan luka akibat benda tajam yang ditemukan tim forensik Bidang Dokkes Polda Jateng.

“Dari Dokkes menjelaskan, ada semacam luka tusukan yang diduga benda tajam. Tapi itu juga masih diuji, karena kondisi korban sudah sulit dikenali,” tegasnya.

Diakui, kerangka manusia itu ditemukan dalam kondisi terpisah-pisah. Tapi masih dalam satu lokasi, tidak berjauhan.

“Bisa akibat faktor cuaca, bisa juga akibat binatang buas. Yang disampaikan oleh Dokkes, kira-kira korban sudah meninggal satu bulan yang lalu. Ini tentu saja tantangan bagi kami (untuk mengungkapnya) ” bebernya.

Diakui, sampai sejauh ini belum ditemukan titik terang identitas korban. Meski demikian, pihaknya masih terus berupaya untuk mengungkap identitas korban dengan memposting ciri-ciri kerangka tersebut. Di antaranya, terdapat tato bertuliskan Alip Budiman.

“Kesulitan kami karena kondisi korban sudah sulit dikenali. Sebetulnya ciri-cirinya juga detail, karena ada tato yang fotonya kami share di medsos. Mudah-mudahan ada yang mengenali korban,” harapnya.

Meski demikian, pihaknya optimistis kasus ini bakal terungkap.  “Ini menjadi tantangan bagi kami. Tidak ada kejahatan yang sempurna. Dan kami akan terus mencari ketidaksempurnaan itu. Kita akan bikin Jawa Tengah ini tempat tidak aman bagi seluruh pelaku kejahatan,” tegasnya.

Djuhandani menambahkan, kepada masyarakat yang mengetahui ciri-ciri korban untuk menyampaikan kepada kepolisian, baik ke Polres Kendal, Polda Jateng, atau ke medsos. “Terkait keluarga, kami juga akan melakukan upaya identifikasi forensik dan DNA,” katanya.

Terpisah, Kasatreskrim Polres Kendal AKP Agus Budi Wahyono mengaku masih terus menggali temuan fakta-fakta dan keterangan saksi di tempat kejadian perkara (TKP) untuk bisa mengungkap identitas dan penyebab kematian korban.

Agus sendiri belum bisa memberikan keterangan lebih lanjut apakah ada tindak kekerasan yang dimungkinkan dalam kasus ini. Menurut dia, temuan adanya luka bekas benda tajam di bagian dada dan tulang rusuk pada hasil forensik tidak cukup kuat mengarah pada tindak kekerasan. Itu karena bekas yang ditandai dengan resapan darah pada tulang dada dan tulang iga itu bisa jadi disebabkan oleh faktor lain, misalnya akibat terjatuh.

“Hasil forensik yang kami terima tidak ditemukan adanya kekerasan. Memang masih terbatas. Karena itu, kami belum bisa mengungkap apa faktor penyebab kematiannya,” jelas Agus.

Saat ini, lanjut dia, Satreskrim Polres Kendal tengah berupaya melakukan pendalaman, pencarian bukti dan keterangan lain supaya kasus penemuan kerangka manusia ini bisa segera terpecahkan. Pihaknya terus mempertajam penggalian fakta-fakta di lokasi kejadian dan permukiman sekitar.

Selain itu, Satreskrim Polres Kendal juga bekerja sama dengan Polres Semarang untuk mengungkap identitas dari kerangka manusia yang ditemukan tersebut. Itu karena wilayah yang menjadi TKP penemuan berbatasan langsung dengan Kabupaten Semarang.

“Saat ini kami sudah lakukan olah TKP sekali. Kami akan terus berupaya lakukan pendalaman di lokasi dan zona perkampungan sekitar. Termasuk meminta keterangan warga, perangkat desa, petugas keamanan perkebunan, dan warga terdekat. Karena menurut penuturan warga, aliran sungai yang menjadi lokasi penemuan itu, biasanya arusnya menjadi deras ketika musim hujan,” jelasnya.

Menurut Agus, banyak faktor yang harus dipertimbangkan dalam melakukan penyelidikan temuan kerangka manusia itu. “Sampai saat ini, kami belum menerima laporan kehilangan anggota keluarga terkait temuan kerangka ini,” tandasnya. (mha/dev/aro)


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya