RADARSEMARANG.COM, Kendal – Pemerintah Desa Magersari, Kecamatan Patebon, terus berinovasi untuk menurunkan angka stunting di wilayahnya. Salah satunya dengan Gerakan makan ikan untuk balita.
Ketua Tim Penggerak PKK Desa Magersari Siti Marfuatus Solekhah menjelaskan, Gerakan Makan Ikan (Gebrakan) ini sudah menjadi program Posyandu sejak 2018.
“Ini inovasi dari posyandu kami. Untuk ikannya sudah diolah menjadi nuget. Jadi anak-anak lebih suka,” katanya.
Bulan ini, para balita juga diberi obat cacing serta vitamin. Sementara penderita stunting di Desa Magersari saat ini ada delapan anak.
Plt Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kendal Parno mengatakan, pihaknya akan terjun ke 1.438 posyandu untuk memantau kasus stunting. Pihaknya juga menggerakkan 30 puskesmas di masing-masing kecamatan untuk melakukan inovasi percepatan penurunan stunting.
“Setiap tiga bulan kita update terus data stuntingnya. Dan ditargetkan setiap update harus ada penurunan kasus,” tegasnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Kendal Windu Suko Basuki mengatakan, angka stunting di Kabupaten Kendal saat ini mencapai 13,3 persen atau sekitar 7.000 penderita. Angka itu menjadi pekerjaan rumah pemkab dan stakeholder terkait, untuk menekan kasus.
“Kita kalah dengan Kabupaten Batang, kita kalah dengan Kabupaten Semarang. Padahal anggaran untuk pencegahan stunting kita lebih tinggi dibanding kedua daerah tersebut. Anggaran kita mencapai Rp 4 miliar,” katanya.
Tak hanya itu, Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) ini juga melakukan penunjauan langsung di setiap posyandu. Wabup akan mengevaluasi masing-masing puskesmas terkait grafik angka stunting di setiap wilayah.
“Kita juga menganggarkan untuk alat posyandu. Supaya hasil timbangan akurat. Saya harap secepatnya seluruh posyandu di Kabupaten Kendal memiliki alat penimbangan yang modern,” tegasnya. (dev/zal)