28.7 C
Semarang
Wednesday, 8 October 2025

Waspadai Radikalisme di Medsos

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Kendal – Tantangan kerukunan dan toleransi antar agama kian hari terus meningkat. Hal itu seiring berkembangnya sarana komunikasi, terutama media sosial.

Kodim 0715 Kendal, Letkol Inf, Misael Marthen Jenry Polii mengatakan mudahnya komunikasi dimanfaatkan oknum maupun kelompok2 tertentu untuk melakukan adu domba. Caranya dengan menyebarkan informasi hoax sampai paham radikalisme. “Tujuannya untuk memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa,” katanya dalam diskusi Tantangan Keberagamaan usai Pelantikan Jam’iyyah Ahlith Thariqah al-Mu’tabarah an-Nahdliyyah (Jatman) Kendal.

Ia meminta hal itu harus diantisipasi. Salah satunya dengan kepedulian tokoh-tokoh pemuka agama untuk aktif di media sosial. Selain itu ada sinergi program antara pemerintah, tokoh masyarakat dan tokoh agama. Radikalisme dibangun atas dasar perbedaan terutama dalam hal agama. “Makanya toleransi harus dibangun agar satu sama lain saling menghargai dan menghormati,” ujarnya.

Bupati Kendal Dico M Ganinduto menambahkan, perpecahan dan permusuhan hanya akan membawa dampak segala lini kehidupan. Salah satu contoh peperangan antara Amerika dengan Ukraina dengan Rusia.  Salah dampak yang dirasakan saat ini adalah meningkatnya harga Bahan Bakar Minyak (BBM).  “Saat ini harga minyak dunia meningkat drastis. Beruntung masih disubsidi pemerintah. Jadi kenaikannya masih sangat tinggi di negara-negara lain,” tambahnya.

Ketua Jatman Kendal, KH Muhammad Mustamsikin mengatakan pelantikan untuk 20 pimpinan tingkat kecamatan. Harapannya mereka bisa memberikan pemahaman akan toleransi keberagamaan di masyarakat. Tujuan beragama agar manusia memiliki spirit kebaikan. “Jadi kalau agama menyebabkan kekacauan, maka justru sudah lagi agama. Karena keluar dari tujuan agama,” tegasnya. (bud/fth)


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya