RADARSEMARANG.COM, Kendal – Warga Purwokerto, Patebon, Kendal menggelar tradisi sedekah bumi. Sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan yang telah memberikan rezeki melalui berupa segala bentuk hasil bumi. Yang menarik, sedekah bumi dihiasi penampilan kesenian budaya yang dilakukan anak-anak usia SD sampai SMP.
Penampilan dari kelompok kesenian Singo Barong Budoyo Nakula Mudho (BNM) sangat memukau. Seperti tari barong, jaran kepang, burok, dan dawangan. Masyarakat pun berbondong-bondong menyaksikan kesenian tradisional tersebut.
Ketua penyelenggara Sedekah Bumi, Munaroh mengaku sengaja menghadirkan kesenian tradisional. Kebangkitan grup kesenian Singo Barong bisa mengangkat kembali pagelaran budaya jawa di Desa Purwokerto dan Kendal pada umumnya. “Kesenian ini harus dihidupkan, karena memang butuh anak-anak muda untuk bisa melestarikan tradisi dan kesenian lokal,” ujarnya.
Pelaku kesenian Muhammad Setiawan, 13, mengaku tertarik dengan kesenian dan kebudayaan tradisional sejak duduk di bangku sekolah dasar (SD). Ia akhirnya bergabung dengan grup Seni Barong Budoyo Nakula Mudho (BNM) untuk mengenal dan belajar lebih jauh tentang berbagai macam kesenian dan kebudayaan yang ada. “Sejak kecil sudah senang dengan seni barong, dan kuda lumping,” ujarnya.
Saat ini, setidaknya ada 50 anggota pelaku kesenian budaya yang bergabung dalam Singo Barong Budoyo Nakulo Mudho. Mayoritas pelajar yang disiapkan menjadi calon penerus dan pewaris seni tradisional. “Sebelumnya sempat vakum dan sekarang mulai diaktifkan kembali untuk melestarikan tradisi budaya lokal,” kata Pembina group kesenian Solikin.
Solikin menambahkan, grup ini sebagai wadah melakukan pembinaan dan pembibitan calon generasi penerus seni budaya. Harapannya agar kesenian tradisional khas Kabupaten Kendal tetap terjaga dan lestari di tengah-tengah masyarakat. “Kami ingin mengenalkan dan melestarikan kesenian tradisional, salah satu caranya dengan mengajak anak-anak muda terutama anak-anak SD dan SMP,” tambahnya. (dev/fth)