RADARSEMARANG.COM, Kendal – Produksi sampah masyarakat di Kendal setiap hari mencapai 400 ton. Sebanyak 150 ton dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA), sisanya dikelola masyarakat.
Ada dua TPA di Kendal yakni TPA Darupono di Kecamatan Kaliwungu Selatan dan TPA Pagergunung di Kecamatan Pageruyung. “Yang bisa digunakan hanya TPA Darupono, karena satunya sudah overload,” kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Kendal Aris Irwanto.
Ia memprediksi TPA Darupono akan penuh setahun. Jika tidak diantisipasi bakal menyebabkan Kendal darurat sampah. Pihaknya mendorong peran serta semua pihak menekan angka produksi sampah harian. “Untuk menekan angka produksi sampah ya bank sampah, BUMDes, desa hingga kecamatan dan OPD di Kendal bisa melakukan inovasi pengolahan sampah,” ujarnya.
Aris bakal meminta bupati Kendal agar memberikan nota dinas kepada kepala desa untuk melakukan proses pemilahan sampah sejak dini. Sehingga bisa menjadi pundi-pundi rupiah.
BUMDes Sejahtera Desa Tanjungmojo-Kangkung Bayu Winoto mengatakan, sampah dari warga di wilayahnya dikelola melalui BUMDes. Warga memilah sampah di TPS lalu dipilah. Sampah anorganik dijual dan sampah organik diolah menjadi kompos. “Sampah di desa kami rata-rata 6 ton per minggu. Melalui BUMDes sampah dikelola dan tidak lagi dibuang ke sungai,” tambahnya.
Bank Sampah Induk Kendal juga telah menggerakkan sejumlah aktivis lingkungan menangani sampah rumah tangga. Dengan pengelolaan sampah terpadu dan mandiri di desa atau kelurahan. (dev/fth)