RADARSEMARANG.COM, KENDAL – KH Dimyati Rois merupakan ulama luar biasa. Sosok kiai yang masuk barisan Waliyullah atau kiai dengan keistimewaan dan kedekatan serta dikasihi Allah.
Hal itu diungkap KH Mustofa Bisri atau Gus Mus itu saat memperingati tujuh hari almarhum KH Dimyati Rois di Kampung Jagalan, Desa Kutoharjo, Kecamatan Kaliwungu. Gus Mus mengaku sepantaran dengan KH Dimyati Rois. Umurnya hanya selisih setahun. “Tua saya satu tahun. KH Dimyati Rois itu Waliyullah,” katanya, Kamis (16/6) malam.
Gus Mus dan KH Dimyati Rois pernah sama-sama berjuang menjadi Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jateng. Jadi ia tahu betul sosok KH Dimyati Rois tidak hanya alim (ahli ilmu) dan sederhana. Sosok pemberani, doanya makbul dan ahli hikmah. Selain itu KH Dimyati seorang kiai dengan pendirian kuat dan kiai wiraswasta untuk dapat menghidupi pondoknya dengan cara bertani.
“Pernah suatu ketika, KH Dimyati ditimbali (dipanggil untuk menghadap, Red) KH Sahal Mahfudz dan datang dalam kondisi kaki dan pakaian penuh lumpur tanah sawah,” ceritanya.
Dalam kondisi berat, KH Dimyati tetap tidak pernah menyerah ataupun takut jatuh miskin. Ia tetap istiqomah mengajar santri-santri, istiqomah membaca dan mengkaji kitab-kitab, istiqomah baiknya kepada semua orang dan istiqomah ibadahnya kepada Allah.
“Bahkan sebelum meninggal, keistiqomahan itu masih terjaga. Tetap mengajar santri, mujahadah rutin selalu jalan. Keistimewaan itu membuat KH Dimyati seorang Waliyullah,” tambahnya.
Waliyullah hidupnya tenang, tidak merasa susah dan tidak pernah merasa takut miskin, tidak takut tidak punya jabatan atau lainnya. KH Dimyati Rois juga kerap menjadi rujukan dalam memecahkan sebuah permasalahan dan kebijakan-kebijakan tertentu.
“Sebab beliau menguasai banyak ilmu yang mendalam dan dapat menyesuaikan hukum dengan sesuai konteks zamannya,” tambahnya.
Peringatan tujuh hari KH Dimyati Rois dihadiri ribuan jamaah dan meluber hingga ke jalan-jalan Kampung Jagalan.
Putra KH Dimyati Rois Gus Alamudin Dimyati Rois berterima kasih kepada semua jamaah yang hadir. Ia tidak menyangka akan banyak jamaah yang datang.
“Semoga kami anak-anaknya diberikan kekuatan untuk dapat meneruskan perjuangan abah,” ujarnya. (bud/fth)