RADARSEMARANG.COM, Kendal – Sebanyak 22 Anggota Johor Furniture Association (JFA) melakukan kunjungan ke Kawasan Industri Kendal (KIK). Mereka menyempatkan melihat kawasan industri Politeknik Furnitur dan Pengolahan Kayu (Polifurneka).
Sekretaris Duta Besar Indonesia di Malaysia, Sandy Alexander mengatakan kunjungannya membawa 22 delegasi pelaku furniture terbesar di Johor, Malaysia. Sebab pemerintah menginginkan hubungan Business to Business pasca pandemi. “Jadi harus dikawal untuk meminimalisir penipuan. Ini penting untuk menjaga hubungan baik antara Indonesia dengan Malaysia,” kata Sandy Alexander, kemarin.
Kunjungannya ke Jawa Tengah dalam rangka Tour Trade and Investment (TID). Harapannya setelah melihat KIK, mereka bisa berinvestasi untuk mengembangkan perusahaannya. 22 perusahaan tersebut merupakan perusahaan besar di Johor. Selama ini mereka menyumbang pemasukan besar untuk Kerajaan Malaysia. “Kami ajak ke KIK untuk melihat kawasan agar bisa mengembangkan perusahaannya disini,” tuturnya.
Direktur PT KIK, Stanley Ang menyambut baik kunjungan bisnis dari JFA. Ia optimis bisa memunculkan kerjasama yang baik. Sehingga akan banyak investor khususnya furniture datang dan berinvestasi ke KIK. “Sehingga peningkatan bisnis secara lokal maupun internasional bisa meningkat,” katanya.
KIK telah menyiapkan lahan khusus untuk furniture klaster. Namanya Furnitrur Hub Cluster. “Untuk saat ini perusahaan yang sudah berinvestasi di KIK ada sebanyak 75 perusahaan. Dari jumlah tersebut 21 perusahaan sudah operasional,” tuturnya. (bud/fth)