RADARSEMARANG.COM, KENDAL – Pemkab kembali berjanji melakukan revitalisasi alun-alun Kaliwungu. Sebab, revitalisasi harusnya sudah rampung tahun 2020. Sekarang, alun-alun justru beralih fungsi untuk menampung para pedagang kaki lima. Setiap malam ramai dan menjadi pasar malam. Padahal harusnya, menjadi area publik.
Bupati Kendal, Dico M Ganinduto mengaku revitalisasi pembangunan alun-alun Kaliwungu rampung akhir 2022. Rencananya akan dibangun Ruang Terbuka Hijau (RTH) untuk lebih memperindah kawasan tersebut.
“Dalam waktu dekat revitalisasi dilakukan ditambah dengan RTH. Supaya Kaliwungu bisa terlihat lebih indah dan lebih baik lagi,” katanya dalam dialog dengan tokoh masyarakat Kaliwungu
Ia menambahkan, alun-alun Kaliwungu rencananya tidak lagi akan dijadikan tempat untuk tempat perdagangan. Melainkan ruang publik dan kegiatan-kegiatan keagamaan. Sehingga dapat menunjang Kaliwungu yang dikenal sebagai kota santri. Revitalisasi menjadi prioritasnya untuk segera diselesaikan.
“Tapi untuk merealisasikannya perlu dukungan dari tokoh masyarakat, tokoh agama dan seluruh lapisan masyarakat di Kecamatan Kaliwungu,” tambahnya.
Para pedagang alun-alun Kaliwungu akan direlokasi di eks Kawedanan Kaliwungu. Nanti ditata sehingga menjadi tempat yang aman dan nyaman untuk PKL. Revitalisasi alun-alun dengan RTH akan menjadi sarana rekreasi, meningkatkan perekonomian masyarakat dan menjadi salah satu ikon Kendal.
“Masyarakat harus bisa menjaga kebersihan dan keindahan tempat tersebut,” tegasnya.
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Asroi Tohir menyambut baik niat Pemkab revitalisasi Alun-alun Kaliwungu. Ia meminta pengurus Masjid Al-Muttaqin dan para pemangku di wilayah Kaliwungu ikut serta mendukung program tersebut.
“Dengan memberikan pemahaman kepada seluruh masyarakat maupun pedagang terkait rencana penataan Alun-alun Kaliwungu. Sebab manfaatnya akan kembali kepada masyarakat di Kaliwungu,” kata Asroi Tohir. (bud/fth)