27.8 C
Semarang
Sunday, 12 October 2025

Korban Banjir Rob Kendal mulai Terjangkit Penyakit

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Kendal – Banjir rob yang mulai berangsur-angsur surut, kini masalah lain timbul. Penyakit penyerta pasca banjir rob mulai bermunculan. Di antaranya, penyakit kulit, diare, sakit mata, dan masuk angin.

Seperti yang dialami warga di Dukuh Ngebum, Desa Mororejo. Ada 223 warga mengeluhkan sakit mata, diare, perut mual, kepala pusing, kulit gatal-gatal, dan sebagainya.

Hal itu terungkap setelah Posko Kesehatan yang didirikan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kendal bersama Puskesmas Kecamatan Kaliwungu. Petugas Posko Kesehatan Puskesmas Kaliwungu Fika Winaryanti mengatakan, sejak didirikan posko kesehatan pada Jumat (27/5) lalu, telah ada 223 warga yang mengakses layanan kesehatan gratis ini. “Rata-rata warga mengeluhkan sakit mata, diare, dan perut mual,” katanya, kemarin (30/5).

Diakuinya, banjir rob menyisakan banyak persoalan kesehatan. Bahkan pada saat kejadian banjir, petugas puskesmas memberikan layanan dengan turun langsung ke lokasi banjir. “Kami mendatangi rumah-rumah warga. Haslinya hari pertama itu ada 23 warga mengeluhkan perut mual dan sakit mata,” tuturnya.

Kondisi sakit pasca banjir diakuinya memang banyak terjadi. Hal itu lantaran banjir rob yang masuk membawa kotoran. “Air yang masuk bercampur dengan kotoran, lalu masuk ke rumah. Sehingga mengakibatkan rumah banyak kuman dan penyakit yang berdatangan,” jelasnya.

Hal itu diperparah dengan kondisi kesehatan warga yang memburuk akibat dipengaruhi cuaca yang dingin dan lembab. Sehingga mengakibatkan warga mudah terserang penyakit.

Hal senada dikatakan Dewi Masito, petugas Posko Kesehatan lainnya dari Puskesmas Kaliwungu. Ia menambahakan layanan posko kesehatan ini sifatnya gratis bagi seluruh warga yang terdampak banjir rob. “Jadi tidak dipungut biaya sedikitpun,” kata dia.

Sekretaris Dinkes Kendal Dwi Siamintarsih mengatakan, menindaklanjuti instruksi dari Sekda Kendal, pihaknya harus memberikan layanan kesehatan masyarakat di tempat-tempat terdampak banjir rob. “Kami sudah mendirikan posko layanan kesehatan di semuat tempat terdampak banjir rob. Pelayanan dibuka selama 24 jam setiap hari,” katanya.

Selain itu, petugas juga bisa dipanggil atau melakukan kunjungan ke rumah pasien jika kondisinya tidak memungkinkan untuk mengakses posko kesehatan terdekat.  “Pelayanan kesehatan gratis akan dilakukan selama dirasa masih dibutuhkan masyarakat,” tandasnya.

Petugas kesehatan yang melakukan pelayanan, diberlakukan tiga shift. Yakni shift satu petugas masuk ke Pustu pukul 07.00-14.00, shift dua pukul 14.00-20.00, selanjutnya shift tiga pukul 20.00-07.00. “Tujuan dilakukannya pelayanan gratis kepada warga khususnya yang terdampak air rob, agar penyakit yang muncul saat adanya air rob segera tertangani,” ujar Dwi Siamintarsih. (bud/ida)


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya