RADARSEMARANG.COM, Kendal – Anggota DPRD Kendal Muhammad Tommy Fadlurahman prihatin dengan minimnya dukungan Pemerintah Kabupaten Kendal terhadap olahraga pencak silat.
Hal itu terlihat dari gelaran Pekan Olahraga Pelajar Daerah (Popda) Kendal cabang olahraga pencak silat tahun 2022 yang tidak mendapatkan anggaran. Padahal ajang kejuaraan ini untuk menyeleksi atlet pencak silat yang akan mewakili Kendal di ranah Popda Provinsi mendatang.
“Popda ini selain pembibitan atlet sekaligus seleksi atlet yang dipersiapkan untuk maju di Popda tingkat wilayah,” ungkap Tommy yang juga pemerhati pencak silat Kendal kepada RADARSEMARANG.COM.
Kali ini, setidaknya ada 90 peserta dari jenjang SD, SMP, dan SMA yang mengikuti Popda. Padahal, targetnya 200 peserta pada ajang tingkat daerah ini. Selain itu, penyelenggaraan Popda ini juga digelar secara mandiri.
“Mungkin karena kondisi masih pandemi sehingga belum ada anggaran dari APBD,” katanya yang juga ketua panitia Popda pencak silat tahun 2022 ini.
Tommy berharap, agar cabor pencak silat bisa diprioritaskan oleh pemerintah daerah. Itu karena pencak silat merupakan aset bangsa yang harus dilestarikan. Tak hanya itu, banyak atlet pencak sikat asal Kendal yang ternyata berprestasi di luar daerah bahkan sampai tingkat internasional.
“Saya prihatin jika Popda seperti ini minim anggaran. Bahkan tidak ada anggaran sama sekali,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Olahraga Disporapar Kendal Ali Supriyanto meminta agar masing-masing cabor bisa menyelenggarakan Popda secara mandiri. Dia berharap para atlet terbaik bisa digembleng dan dilatih untuk persiapan Popda tingkat provinsi.
“Sudah saya sampaikan ke semua cabor sejak Februari lalu agar melaksanakan Popda mandiri. Karena dalam waktu dekat kita akan menghadapi Popda tingkat provinsi. Diharapkan Kabupaten Kendal bisa eksis dengan prestasi di ajang itu,” tandasnya. (dev/bas)