RADARSEMARANG.COM, KENDAL – Volume sampah di Alun-Alun Kaliwungu selama Syawalan meningkat 100 persen. Dibandingkan hari biasa. Peningkatan jumlah volume itu dipicu karena adanya aktivitas pasar tiban Syawalan dan pasar malam.
Tingginya volume sampah berasal dari beberapa titik yang menggelar perayaan Syawalan. Seperti kawasan alun-alun Kaliwungu, komplek pemakaman ulama di Bukit Jabal, kawasan masjid Agung Kendal, dan beberapa lokasi lain. Alun-alun Kaliwungu menjadi kawasan tertinggi penyumbang sampah saat perayaan Syawalan.
“Volume sampah meningkat tajam, naik 100 persen. Jadi menumpuk di Tempat Pembuangan Sementara (TPS),” katanya.
Vivin menambahkan, sampah yang menumpuk di TPS membuat petugas harus menambah jam operasional pengangkutan sampah ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Petugas disiagakan untuk mengangkut sampah dari TPS ke TPA setiap pagi dan sore. “Agar tidak terjadi penumpukan sampah yang berlebihan,” ujarnya.
Kenaikan volume sampah di tingkat rumah tangga tidak terlalu tinggi. Selama ini, kendala yang dihadapi dalam pengangkutan sampah adalah keterbatasan SDM. Meski begitu, DLH menambah waktu pengangkutan.
“Jadi petugas akan siap jika sewaktu-waktu dihubungi untuk mengangkut sampah dari TPS ke TPA,” ujarnya.
Salah satu pedagang alun-alun Kaliwungu Bahrul, 46, mengaku, selama Syawalan produksi sampah tinggi. Itu membuat adanya bau tak sedap jika sampah tersebut belum diambil petugas.
“Saya harap petugas tidak terlambat ambil sampah. Karena bikin bau dan merusak pemandangan,” akunya. (dev/fth)
