RADARSEMARANG.COM, Kendal – Syawalan midodareni di kompleks pemakaman Bukit Jabal, Kaliwungu, tembus 30.000 peziarah pada Minggu (8/5/2022) malam. Itu menjadi puncak tradisi bulan Syawal di Kabupaten Kendal.
Sakdullah, Ketua Pembangunan 1 Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Protomulyo, Kaliwungu Selatan mengatakan, sejak pukul 18.00 WIB hingga pukul 22.00 WIB pada hari Minggu (8/5/2022) saja sudah ada 10.000 ribu peziarah di area makam Sunan Katong.
Adapun di area makam KH. Asy’ari (Kiai Guru) tembus dua kali lipatnya. Kebanyakan peziarah datang dari luar Kendal. Seperti Kabupaten Semarang, Demak, Kudus, Temanggung, Batang, Banten, hingga Jakarta.
“Di area makam Sunan Katong untuk malam ini saja ada 10.000 peziarah. Kemungkinan di makam Kiai Guru ada 20.000 an peziarah,” ungkapnya di area makam Sunan Katong kepada RADARSEMARANG.COM Minggu (8/5/2022) malam.
Sakdullah menerangkan, area pemakaman Bukit Jabal Kaliwungu sudah ramai sejak H+3 Lebaran. Pada waktu tersebut, banyak peziarah lokal. Adapun pada Syawalan 2021, peziarah luar Kendal harus membooking dahulu. Itu karena masih dalam suasana pandemi covid-19.”Alhamdulillah, Syawalan tahun ini tumpah ruah di Bukit Jabal,” katanya.
Sementara itu, Ahmad Suudi, 42, salah satu peziarah dari Batang mengaku kesulitan mengakses jalan menuju area Bukit Jabal Kaliwungu. Itu karena adanya kemacetan di sepanjang Jalan Sekopek Kaliwungu.
Biasanya, Suudi hanya membutuhkan waktu 10 menit saja dari Pasar Pagi Kaliwungu hingga ke Bukit Jabal. Kini dia membutuhkan waktu 1,5 jam untuk sampai ke makam para wali itu. Adapun titik kemacetan terparah berada di area alun-alun Kaliwungu. Lantaran terdapat pasar malam.
“Tahun ini macetnya parah. Sampai mobil rombongan saya gak bisa gerak hampir 20 menit an karena macet banget,” keluhnya.
Kendati begitu, Suudi bersyukur bisa merayakan tradisi Syawalan di Bukit Jabal Kaliwungu bersama rombongannya. “Tapi Alhamdulillah bisa ziarah ke makam para wali. Semoga tahun depan akses jalannya bisa lebih lancar,” harapnya. (dev/bas)