RADARSEMARANG.COM, KENDAL – Pemkab Kendal mulai menata kawasan kumuh di Kampung Nelayan Kelurahan Bandengan dan Karangsari. Penataan dilakukan dengan memperbaiki infrastruktur, tata kota dan perekonomian masyarakat.
Dua kelurahan tersebut menjadi prioritas dalam program penanganan skala kawasan kota tanpa kumuh (Kotaku) dengan anggaran Rp 22,7 miliar. Penataan kawasan kumuh tersebut ditarget rampung Agustus 2022.
Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Kendal Noor Fauzi mengatakan, program Kotaku sudah dikerjakan sejak Januari 2022. Dalam penanganan kawasan kumuh, terdapat beberapa pembangunan prioritas. Yakni pembangunan tanggul laut sepanjang 1 Km, rumah pompa, kolam retensi, drainase lingkungan, pedestrian, ruang terbuka hijau (RTH), dan gerbang kawasan.
“Pembangunannya sudah berjalan dan untuk menangani kawasan kumuh. Jadi bisa lebih tertata dan rapi,” katanya kepada RADARSEMARANG.COM.
Noor Fauzi menambahkan, tanggul laut dibangun setinggi 1 meter dengan lebar atas 8 meter dan lebar bawah 12 meter. Tanggul dibangun di utara perkampungan. Mulai Sungai Kendal di Kelurahan Bandengan, hingga Sungai Glodok Kelurahan Karangsari.
“Tanggul laut memang tak sepenuhnya menghilangkan banjir rob. Tetapi bisa meminimalisir rob yang menjadi langganan setiap tahun,” ujarnya.
Pembangunan dan penataan membutuhkan dukungan program lanjutan dari pemerintah daerah. Seperti perbaikan jalan lingkungan, penataan taman, tempat pengelolaan sampah, dan penataan perahu dari badan sungai.
“Kami menyiagakan dua pompa di Bandengan dan Karangsari. Nanti bisa digunakan untuk mengatasi banjir rob jika sewaktu-waktu datang,” tambahnya. (dev/fth)