RADARSEMARANG.COM, Kendal – Sejumlah napi di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Terbuka IIB Kendal melakukan panen perdana bawang merah. Hasil panen tersebut mencapai 3,5 ton. Nantinya akan dijual dan dibuat bibit baru untuk penanaman selanjutnya.
Bawang merah itu ditanam di lahan Lapas Terbuka IIB Kendal dengan luas satu hektare. Dari masa tanam hingga panen, keseluruhan dilakukan oleh warga binaan di lapas tersebut. Para napi juga tampak antusias saat melakukan panen. Mereka tidak menyangka jika jerih payahnya bertani bawang merah, bisa membuahkan hasil yang maksimal.
“Bawang merah ini dipanen pada umur 57 hari. Dari masa tanam hingga panen semuanya dilakukan para napi. Hasil panennya sekitar 3,5 ton,” ujar Widodo, pendamping Gapoktan di Lapas Terbuka IIB Kendal kepada RADARSEMARANG.COM Rabu (30/3).
Widodo menjelaskan, biaya penanaman bawang merah ini mencapai Rp 27 juta. Pihak gapoktan hanya memberikan arahan terkait tata cara menanam, memberi obat, pupuk, dan merawat tanaman bawang merah. Menurutnya, hasil panen perdana bawang merah oleh warga binaan lapas tersebut terbilang bagus.
“Ini hasil yang bagus. Karena dari bibit satu ton, bisa menghasilkan 3,5 ton di masa panen,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Lapas Terbuka IIB Kendal Rusdedy mengatakan, nantinya hasil panen ini sebagian akan dijual. Dan sebagiannya lagi akan dijadikan bibit untuk penanaman selanjutnya.”Nanti lahan di samping kandang ayam juga akan ditanami bawang merah,” katanya.
Rusdedy menegaskan, pihaknya akan terus memberikan pembinaan dan perhatian kepada para napi agar tetap produktif. Sebelumnya, para napi di lapas tersebut telah berhasil melakukan panen terong, jagung, dan beberapa tanaman lainnya.
“Memang sebagian besar kegiatan warga binaan itu cenderung ke bidang keagamaan. Tapi mereka juga perlu produktif seperti bertani ini,” tandasnya. (dev/bas)