RADARSEMARANG.COM, KENDAL – Capaian investasi di Kawasan Industri Kendal (KIK) mencapai Rp 23 triliun di tahun 2021. Para investor semakin tertarik untuk melakukan investasi di Kabupaten Kendal.
KIK seksi untuk berinvestasi. Sehingga banyak perusahaan asing berekspansi di Kendal. Selain capaian investasi tinggi, KIK juga memiliki kontribusi nyata bagi Kabupaten Kendal. Salah satunya penyerapan tenaga kerja lokal. Dari 11.380 karyawan 80 persen merupakan warga Kendal.
Sejak diresmikan Presiden Joko Widodo bersama Perdana Menteri (PM) Singapura Lee Hsien Loong pada 2016 silam, KIK telah mendatangkan 70 perusahaan. Perusahaan berasal dari Indonesia, Hongkong, Singapura, Taiwan, Korsel, Malaysia dan Thailand.
“Di sini ada pabrik sepeda, jok mobil, tempat tidur rumah sakit yang diekspor ke Malaysia,” kata Head of Sales and Marketing KIK Juliani Kusumaningrum.
Naiknya angka investasi di KIK membuat nilai investasi di Kabupaten Kendal selama 2021 mengalami peningkatan. Dari target Rp 2, 1 triliun dapat terealisasi menjadi Rp 3, 8 triliun. Sebelumnya, tahun 2020 pemerintah Kendal menargetkan tambahan investasi sebanyak Rp 1, 46 triliun dan terealisasi Rp 3, 14 triliun. Sebuah nilai positif dengan realisasi yang dicapai lebih besar dari target. Capaian nilai investasi di Kabupaten Kendal juga untuk mendukung perkembangan KIK agar maju lebih cepat.
“Meski pandemi selama dua tahun ini, ada tren peningkatan investasi cukup bagus yang masuk di KIK. Dengan begitu, pada 2022 ini, pemerintah menargetkan ada investasi masuk Rp 3, 7 triliun. Kami berharap ini bisa terealisasi,” kata Kepala Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Kendal Anang Widiasmoro.
Anang menambahkan, dari luas lahan 1.000 hektare fase pertama di KIK kini tinggal sekitar 150 hektare lahan yang belum dilakukan pembebasan. Saat ini, sudah ada 20 perusahaan yang beroperasional dan 13 perusahaan lainnya masih dalam tahap konstruksi gedung. Selain itu, sebanyak 34 perusahaan yang minat di KIK berada dalam tahap proses administrasi. “Namun, perusahaan yang masih dalam tahap proses administrasi belum masuk pada tahap investasi,” ujarnya.
Anang berharap, puluhan perusahaan yang berminat gabung di KIK dapat terealisasi pada 2022. Sehingga bisa mendongkrak angka investasi di Kabupaten Kendal. Perusahaan yang sudah beroperasi sudah cukup banyak. Ada PT Eclat Textile International, PT Roda Maju Bahagia, PT Master Kidz Indonesia, dan beberapa perusahaan lainnya. “Untuk produknya bermacam-macam,” tambahnya.
Pemerintah Kendal berupaya penuh memberikan fasilitas dan kemudahan investor. Langkah itu untuk menarik lebih banyak investasi. “Strategi promosi terus dilakukan untuk memperbesar peluang investasi yang terpetakan secara detail dalam masa pandemi maupun pasca pandemi nantinya,” tambahnya.
Bupati Kendal Dico M. Ganinduto memastikan pemerintah daerah akan memberikan kemudahan pelayanan dan perizinan bagi investor. Pihaknya bakal mengawal dan mendampingi investor yang masuk di Kendal. Selain itu, pihaknya memastikan adanya lonjakan kasus covid-19 varian omicron ini tidak akan menjadi penghalang tumbuhnya investasi di Kendal.
“Investasi akan terus berjalan. Dalam waktu dekat ada beberapa investor yang bakal masuk dengan nominal yang cukup menjanjikan. Semoga berjalan lancar untuk kemajuan Kawasan Industri Kendal,” tambahnya. (dev/fth)