RADARSEMARANG.COM, Kendal – Sawal, warga Dusun Ploso, Desa Plososari, Patean, yang hanyut pada Rabu (16/2) sore dinyatakan meninggal dunia setelah terseret arus banjir di Sungai Bodri. Sawal yang berprofesi sebagai petani itu sebelumnya nekat menyeberangi sungai saat hujan deras.
Saat kejadian, korban bersama temannya telah selesai bekerja dari Dusun Gemuh Singkalan, Desa Sidodadi, Kecamatan Patean: Kemudian korban hendak pulang ke Dusun Taruman, Desa Singorojo, dengan menyeberangi aliran Sungai Bodri. Lalu korban hanyut lantaran arus sungai cukup deras.
“Saat menyeberangi sungai itu korban hanyut karena alirannya yang deras,” ungkap Kepala BPBD Kendal Sigit Sulistyo kepada RADARSEMARANG.COM Kamis (17/2).
Lebih lanjut Sigit menjelaskan, sebelumnya, Tim SAR BPBD Kendal menerima laporan orang hanyut dari perangkat Desa Taruman. Kemudian Tim SAR melakukan koordinasi dengan saksi dan langsung melakukan pencarian.
Selain itu, warga juga melakukan penyisiran dari TKP Desa Sidodadi, Dusun Gemuh Singkalan sampai Dusun Pidik. Sementara Tim BPBD Kendal melakukan penyisiran dari Bendungan Juwero sampai Dusun Pidik, Desa Wonosari, Kecamatan Gemuh.
Saat melakukan penyisiran, rupanya ada laporan dari warga bernama Ansori Tanjung sekira pukul 06.00 korban telah ditemukan di tepi sungai tepatnya di Dusun Tanjung, Desa Wonosari, Kecamatan Pegandon dalam kondisi meninggal dunia.”Korban ditemukan Kamis (17/2) sekira pukul 06.00 WIB dalam kondisi meninggal dunia,” imbuhnya.
Kini korban sudah dievakuasi dan dibawa ke RSUD Kendal untuk dilakukan penanganan lebih lanjut. (dev/bas)