RADARSEMARANG.COM, Kendal – Meski tuntutan para pedagang di tempat relokasi Pasar Weleri sudah dipenuhi oleh Pemkab Kendal, namun banyak pedagang yang belum menempati lapak dan kios. Hal itu membuat kondisi pasar relokasi tersebut masih sepi.
Sebelumnya, para pedagang eks Pasar Weleri 1 meminta agar biaya listrik ditanggung pemerintah serta bebas biaya parkir selama tiga bulan. Permintaan tersebut pun dipenuhi oleh Bupati Kendal melalui Kepala Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM Kabupaten Kendal Ferinando Rad Bonay yang disaksikan langsung oleh Wakil Bupati Kendal Windu Suko Basuki Senin (7/2).
Akan tetapi, para pedagang masih banyak yang belum menempati lapak di relokasi Pasar Weleri di Terminal Bahurekso Kendal. Bahkan, banyak di antara mereka yang masih berjualan di luar pasar relokasi.
Dalam pantauan RADARSEMARANG.COM Senin (14/2), suasana pasar relokasi masih nampak sepi pembeli. Bahkan sebagian besar kios atau lapak di sana masih kosong. Kondisi ini menjadi keluhan dan bulan-bulanan para pedagang yang sudah menempati Pasar Relokasi.
“Saya juga gak tahu alasannya apa kok para pedagang masih banyak yang belum mau menempati lapak dan kios. Padahal permintaannya juga sudah dipenuhi,” ungkap Rohadi, salah satu pedagang yang sudah menempati Pasar Relokasi.
Rohadi meminta, agar pihak dinas terkait bisa menertibkan para pedagang yang memiliki kartu kuning serta belum berjualan di pasar relokasi. Ia juga mengaku, jika penghasilannya menurun akibat sepinya pembeli.
“Padahal kalo disengkuyung bareng meramaikan pasar relokasi ini ya nantinya bakalan ramai pembeli juga suasananya,” ujarnya yang berjualan sembako dan sayuran ini.
Sementara itu, Miskam, perwakilan dari CV Semangka Jaya yang mengelola parkir di Pasar Relokasi mengaku, sudah memberlakukan parkir gratis kepada pembeli sejak Jumat (11/2). Sedangkan untuk parkir para pedagang, pihaknya memberlakukan penggunaan kartu member parkir.
Selain itu, parkir gratis itu pun berlaku mulai pukul 08.00 WIB hingga pukul 16.00 WIB. Kendati begitu, pihaknya masih tetap menggunakan palang barier gate untuk ketertiban.
“Kami tetap pakai palang itu. Kalau tidak nanti khawatir akan muncul
Permasalahan baru. Seperti kehilangan kendaraan atau ada oknum parkir liar,” katanya. (dev/bas)