RADARSEMARANG.COM, Kendal – Sebanyak 40 ribu warga di Kabupaten Kendal masih menganggur. Hal itu membuat Pemkab melakukan beberapa inovasi untuk percepatan pengurangan angka pengangguran.
Kepala Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Disperinaker) Kabupaten Kendal Cicik Sulastri mengatakan, terus melakukan terobosan atau inovasi dan berkolaborasi untuk mengatasi tingginya angka pengangguran. Salah satunya dengan memfasilitasi para pencari kerja dengan pihak perusahaan di Kawasan Industri Kendal (KIK).
“Nanti akan bekerjasama dengan Kementerian Perindustrian dalam hal kegiatan pelatihan untuk calon pekerja,” ujar Cicik kepada RADARSEMARANG.COM.
Ia menambahkan, saat ini ada 19 perusahaan di KIK yang sudah beroperasi. Sedangkan ada 13 perusahaan lainnya masih dalam proses. “Tahun 2022 dari jumlah perusahaan yang ada membutuhkan 8.534 ribu tenaga kerja, salah satunya adalah PT Eclat Textile International di bidang garmen,” ujarnya.
Januari 2022, Pemkab Kendal dengan PT Eclat Textile International telah menandatangani komitmen bersama untuk meningkatkan sumber daya manusia di Kabupaten Kendal. PT Eclat Textile International membutuhkan sebanyak 6.500 orang. Namun saat ini baru terdapat 1.240 karyawan.
Kekurangan karyawan yang mencapai 5.000 lebih akan diusahakan oleh Pemkab Kendal untuk memenuhi kebutuhan tersebut dengan memaksimalkan Balai Latihan Kerja (BLK). “Dalam memenuhi kebutuhan tenaga kerja, kami akan memaksimalkan Balai Latihan kerja (BLK) Pemkab maupun BLK swasta,” tambahnya.
Bupati Kendal Dico Ganinduto mengatakan terkait kebutuhan tenaga kerja saat ini sedang meminta kepada Kementerian Perindustrian untuk bisa mengadakan pendidikan dan pelatihan. Jika hanya mengandalkan BLK yang dimiliki Pemkab Kendal saat ini tentunya masih sangat kurang untuk pemenuhan karyawan. “Tenaga kerja harus dibekali skill dengan pelatihan sehingga mereka bisa siap bersaing,” tambahnya. (dev/fth)