RADARSEMARANG.COM, KENDAL – Seluruh sekolah di Kendal harus mengedepankan pendidikan yang humanis. Sehingga pendidikan bisa menciptakan rasa aman, nyaman dan mencegah terjadinya aksi bullying.
Untuk penguatan pendidikan humanis, Pemkab Kendal menggelar seminar pendidikan penguatan sekolah humanis di Pendopo Tumenggung Bahurekso Kendal Kamis (3/2).
Kegiatan diikuti ratusan guru dari jenjang TK hingga SMA/MA/SMK, serta ketua PGRI Kendal, korwil cabang dinas, pengawas, dan penilik sekolah. “Ini sebagai upaya meningkatkan pendidikan humanis dan mencegah kekerasan anak didik, baik dilakukan guru maupun sesama siswa,” kata Bupati Kendal Dico M. Ganinduto.
Dico meminta guru serta masyarakat tidak tinggal diam jika terdapat tindak bullying. Bullying merupakan perilaku yang bisa menimbulkan permasalahan besar jika dibiarkan. “Jangan sampai ada celah sedikitpun. Bullying tidak boleh terjadi di Kendal,” tegasnya.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kendal Wahyu Yusuf Akhmadi menambahkan, penguatan sekolah humanis karena masih ada treatment kurang tepat kepada peserta didik dalam pemberitaan di berbagai media. Pihaknya juga menyayangkan, karena masih ada tindak kekerasan di sekolah. Bukan hanya fisik tapi kekerasan verbal.
“Kegiatan ini sekaligus bentuk komitmen bersama untuk mensukseskan visi misi Kendal, handal, unggul, makmur, dan berkeadilan,” ujarnya.
Wahyu menambahkan, sudah ada 78 sekolah penggerak perundungan, kekerasan dan intoleransi. Sehingga sekolah humanis menjadi program dan tagline bersama di sekolah di Kabupaten Kendal. Ada tiga dosa besar pendidikan, yaitu perundungan, kekerasan, dan intoleransi.
Penampilan teatrikal anti-perundungan dari SMP Negeri 4 Cepiring menjadi sedikit gambaran fakta yang masih terjadi. “Hadirnya sekolah humanis menjadi ikhtiar bersama untuk memanusiakan manusia dan upaya mencetak generasi masa depan yang berkualitas,” tambahnya. (dev/fth)
