RADARSEMARANG.COM, Kendal – Peringatan wafatnya (Haul) Kiai Musyaffa akan dijadikan role model pengajian akbar di masa pandemi Covid-19. Sebab meski dihadiri ribuan warga, tapi bisa tetap digelar dengan protokol kesehatan (prokes) secara ketat.
Bupati Kendal Dico Mahtado Ganinduto mengapresiasi panitia yang bisa mengkondisikan jamaah yang datang. Haul KH Musyaffa dihadiri ribuan jamaah yang terdiri dari wali santri dan masyarakat umum. Jamaah yang menghadiri pengajian diwajibkan sudah vaksinasi. Yakni wajib menunjukkan surat vaksin.
“Tapi mereka semua tetap taat prokes. Ini bisa jadi role model pengajian akbar di massa pandemi,” katanya saat menghadiri pengajian umum Haul KH Musyaffa Ke-36 di Pondok Pesantren Al-Musyaffa.
Jamaah yang belum vaksin, panitia menyediakan tim medis untuk melakukan vaksin di lokasi pengajian. Disediakan layanan vaksinasi bagi 300 jamaah yang hadir. Tak cukup itu, panitia juga menerapkan prokes ketat dengan mewajibkan jamaah memakai masker.
“Tempat duduk jamaah juga direnggangkan dengan jarak satu meter dari setiap kursinya,” ujarnya.
Pihak kepolisian dari Polsek Pegandon di bawah koordinasi Polres Kendal bersama dengan TNI dan Banser, mengawal ketat pengamanan dan penerapan prokes pada jamaah yang hadir. Panitia memberikan 3.000 masker, Polsek Pegandon membagikan 2.000 masker untuk dibagikan kepada jamaah.
“PPKM sudah turun level-2, jadi kegiatan keagamaan seperti haul ini di Kendal sudah bisa digelar. Tapi tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat,” tambahnya.
KH Ahmad Muwafiq yang mengisi acara optimis jika pandemi pasti akan berlalu. Manusia adalah sosok mahluk yang diciptakan Allah untuk menang.
Diceritakannya dahulu, manusia bisa menang melawan binatang raksasa seperti dinosaurus. Dalam perkembangannya manusia juga dibekali dengan senjata api. “Sehingga bisa menang melawan binatang-binatang buas,” ujarnya.
Gus Muwafiq juga memberikan contoh perubahan peradaban. Seperti zaman dulu, teleconference hanya bisa dilakukan para wali dengan ilmu batinnya. Tapi sekarang semua orang bisa saling bertemu secara virtual dengan fasilitas internet.
“Tetap bersikap tenang dan membiasakan dengan situasi seperti ini. Yang sulit adalah sikap orang-orang yang membuat gaduh dengan saling menyalahkan dengan adanya Covid 19,” tambahnya. (bud/fth)