RADARSEMARANG.COM, Kendal – Sebanyak 151 bencana alam terjadi di Kabupaten Kendal sepanjang Januari – Oktober 2021. Bencana didominasi banjir dan tanah longsor.
Rinciannya bencana banjir (31 kejadian), tanah longsor (47 kejadian) dan pohon tumbang (11 kejadian). Kemudian Gempa bumi (dua kejadian), kekeringan (tiga kejadian) dan kebakaran hutan (lima kejadian).
Kepala BPBD Kendal Sigit Sulistyo mengatakan kasus bencana alam memang masih sering terjadi. Dampak bencana, lebih banyak didominasi bencana banjir. “Dari 151 kejadian bencana, ada 696 rumah warga yang tenggelam,” katanya usai Apel Kesiagaan Bencana di Lapangan Desa Korowelang Kulon, Kecamatan Cepiring.
Ia menambahkan dampak bencana lain yakni banyak rumah dan bangunan mengalami rusak ringan, sedang dan berat. Sebanyak 52 rumah mengalami kerusakan. “Selain itu da 56 kios pasar hangus terbakar,” ujarnya.
Kejadian bencana tanah longsor juga mengakibatkan jalan putus. Memasuki musim penghujan ini, warga dihimbau untuk tetap waspada. “Terutama terhadap bencana banjir, longsor dan angin puting beliung,” tambahnya.
Bupati Kendal Dico Mahtado Ganinduto meminta semua aparat desa bersama warga untuk bersama-sama mengantisipasi bencana di wilayahnya masing-masing. Hal ini penting agar dapat menekan dan meminimalisir potensi kebencanaan. “Terutama yang mengakibatkan jatuhnya korban jiwa dan kerugian material,” tegasnya.
Pemkab sudah memetakan wilayah yang berpotensi terjadi bencana. Apalagi banyak terjadi kompleksitas yang mengakibatkan beberapa titik dilanda bencana banjir, terutama wilayah Kendal bagian atas. “Beberapa pekerjaan penanggulangan bencana, harus segera diselesaikan,” tambahnya.
Kepala Pelaksana Harian BPBD Kendal Sigit Sulistyo menambahkan, mitigasi daerah-daerah rawan bencana sudah dilakukan. Termasuk beberapa permukiman rawan banjir yang berada di dekat Sungai Bodri. Selain itu, sudah dipasang early warning system (EWS) di Desa Tirtomulyo, Kecamatan Plantungan untuk mendeteksi longsor. “Kami sudah siapkan posko siaga bencana tiap kecamatan. Semua daerah sudah mulai mengantisipasi bencana sejak dini,” tambahnya. (bud/fth)