RADARSEMARANG.COM, Kendal – Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Darupono lama masih menyisakan persoalan. Sampah menggunung tanpa penanganan.
Kondisi tersebut menjadi ancaman. Baik polusi udara maupun potensi kebakaran akibat gas metan dari tumpukan sampah.
Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sudaryanto mengaku penanganan TPA Darupono lama masih dalam pembahasan.
Utamanya terkait pemasangan pipa untuk mengaurai gas metan. Langkah tersebut untuk mengantisipasi kebakaran.
“Pipa yang akan kami pasang telah kami beri lubang. Sehingga gasnya bisa keluar melalui celah-celah lubang pipa. Jadi saat musim kemarau tidak terbakar,” tegasnya.
Menurutnya, selama ini penyebab kebakaran lantaran gas metan yang dihasilkan dari tumpukan sampah terperangkap di dalam. Sehingga saat cuaca panas musim kemarau, gas metan akan terbakar.
“Terlebih karena sampah yang sudah mulai membusuk. Sehingga juga mempercepat terjadinya kebakaran. Solusinya ya gas metan ini harus dikeluarkan,” tandasnya.
Rencananya pemasangan pipa baja di TPA Darupono lama saat ini masih dalam pembahasan. “Akhir September nanti semoga bisa terealisasi,” harapnya.
Sedangkan langkah panjangnya, diakuinya masih dalam pembahasan. Apakah tumpukan sampah akan dibawa ke TPA Darupono baru yang sudah berbasih Sanitari Landfill. Sehingga bisa ditimbun.
“Tapi hal itu jelas membutuhkan biaya dan anggaran besar. Sementara ini anggaran masih fokus untuk penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi,” tandasnya. (bud/zal)