RADARSEMARANG.COM, Kendal – Pemenuhan kebutuhan air baku di Kawasan Industri Kendal (KIK) akan dipasok dari Sungai Blorong. Tepatnya memanfaatkan Bendung Karet yang berada di Desa Turunrejo, Kecamatan Brangsong.
Bendungan masih tahap proses pembangunan. Namun infrastrukur saluran pipa air menuju KIK sudah mulai dibangun. Harapannya, saat bendung karet selesai, maka saluran pipa air baku KIK juga bisa dioperasikan.
Jaringan pipa air berdiameter lebih kurang 60 sentimeter itu akan dipasang melalui jalur jalan desa. Ada empat desa di dua kecamatan yang terkena proyek pipa tersebut.
Yakni Desa Turunrejo, Rejosari dan Purwokerto di Kecamatan Brangsong. Kemudian Wonorejo di Kecamatan Kaliwungu, yang menjadi tempat beroperasinya KIK.
Pekerjaan pemasangan jaringan pipa dilakukan PT Kadi International. Diperkirakan selesai akhir tahun 2021.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kendal Sugiono mengatakan, pipa dipasang dengan cara ditanam melintasi empat jalan desa dengan menggunakan jalur jalan desa dan jalan kabupaten.
“Membentang dari bendung karet Sungai Blorong ke KIK, sepanjang lima kilometer,” katanya, kemarin.
Statusnya jalan desa disewa oleh pemkab untuk kebutuhan pemenuhan jaringan air ke KIK. Nantinya setelah selesai pengerjaan akan dialihkan menjadi jalan kabupaten.
“Sebab penyedia air baku untuk kawasan industri itu merupakan tanggung jawab pemerintah,” paparnya.
Pemasangan pipa yang membongkar jalan desa akan dikembalikan seperti semula. Bahkan akan ditambah lebarnya. Sementara untuk pembangunan bendung karet sudah selesai 78 persen. Sejauh ini tidak ada kendala.
“Selain bendung di hilir, juga ada pengendali banjir di hulu Sungai Blorong. Berupa penguatan tanggul dan normalisasi sampai Ngampel. Anggarannya dari APBN senilai Rp 50 miliar,” imbuh Sugiono.
Sementara Imam Teguh Santoso dari PT Kadi Internasional mengatakan, akan menyelesaikan pemasangan pipa hingga Desember 2021. “Nantinya akan membentang sepanjang lima kilometer. Saat ini sudah selesai 40 persen,” paparnya. (bud/zal)