RADARSEMARANG.COM, Kendal – Belum Genap satu tahun, Kendal di bawah kepemimpinan Bupati Kendal Dico M Ganinduto, dan Wakil Bupati Kendal H Windu Suko Basuki sudah mulai mengalami perubahan. Berbagai pembangunan dikebut sehingga progres peningkatan cukup signifikan.
Bupati Dico dan Wakilnya Basuki berkomitmen untuk mewujudkan Kabupaten Kendal menjadi jauh lebih maju. “Kami yakin, jika semua punya keinginan yang sama untuk memajukan Kendal tercinta ini, tidak hanya Bupati saja. Tapi semua perangkat kerja dengan didukung masyarakat maka Kendal akan jauh lebih maju dari tahun-tahun sebelumnya,” kata Dico Selasa (27/7/2021)
Dico Ganinduto mengungkapkan, meski sudah menjabat bupati, tak membuatnya hanya hanya berpangku tangan saja. Sebaliknya justru ia lebih banyak turun ke lapangan sebagai bentuk ikhtiar. Salah satunya menjalin komunikasi baik dengan pemerintah tingkat atas. Baik pemerintah provinsi maupun pusat. Yakni untuk menyinkronkan rencana pembangunan yang ada di Kendal.
Dico juga memberikan standar capaian tinggi kepada setiap OPD. Tujuannya agar OPD bisa memiliki rencana yang matang dalam setiap perencanaan. “Prestasi yang diraih setiap OPD harus dibarengi dengan capaian peningkatan pembangunanya,” tuturnya.
Menyinggung soal Kawasan Industri Kendal (KIK) Dico menyatakan, KIK yang kini menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) merupakan pengembangan kota industri di Jawa Tengah. Bahkan menjadi percontohan kawasan industri yang ada di Indonesia saat ini.
Guna mempercepat investasi secara masif, pemerintahkan Kendal menargetkan dua isu yang akan menjadi daya tarik bagi para investor. “Dua isu ini, yakni harga gas dan pelabuhan. Saya yakin dua isu ini akan meningkatkan investasi di Kendal lebih cepat lagi. Sudah banyak perusahaan yang sudah masuk di KIK,” tandasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kendal Sugiono mengatakan, tahun ini di tengah pamdemi ini, bidang Bina Marga hanya bisa mempertahankan kondisi jalan. Hal itu dinilainya berat, karena anggaran pemeliharaannya kecil. Yakni Rp 5 miliar hanya untuk membeli aspal. Anggaran tersebut harus cukup untuk pemeliharaan jalan sepanjang 770 kilometer, terdiri dari 252 ruas jalan. (bud/ton)