RADARSEMARANG.COM, Kendal – Sejumlah pengusaha truk mulai resah dengan maraknya teror pelemparan batu di jalan raya. Kejadian terakhir, empat truk menjadi korban pelemparan batu dalam waktu semalam di wilayah Pantura Kendal.
Salah satu truk yang menjadi korban adalah milik Ahmad Ainul Yakin. Akibatnya, kaca depan truk bernopol AD 1481 KC itu pecah berantakan terkena lemparan batu sebesar satu kepal.
Ainul mengatakan, saat kejadian, dirinya melaju dari Kudus menuju Patebon, Kendal memuat kertas karton. Sampai di Perempatan Sijeruk, Kecamatan Kota Kendal, tepatnya di Jalan Tentara Pelajar, tiba-tiba ada pengendara roda dua tak dikenal melempar batu ke arah kaca depan truk yang disopirinya.
“Kejadiannya sangat cepat. Begitu selesai melempar, pelaku kabur naik sepeda motor. Kaca depan pecah, tapi beruntung tidak sampai mengenai dan melukai saya,” katanya.
Ainul menambahkan, jika dalam waktu semalam, ada empat truk menjadi korban pelemparan batu. Lokasi kejadian berada di Jalan Tentara Pelajar atau Jalan Tembus Patebon. “Kami masih berharap polisi bisa segera ambil tindakan, karena aksi ini jelas telah meresahkan para sopir truk,” ujarnya.
Warga minta Kapolres Kendal untuk segera bertindak. Sebab, telah memakan banyak korban. Sampai kini, polisi belum mampu menangkap seorang pun pelaku pelemparan batu yang marak di Jalan Arteri Kaliwungu.
Salah seorang korban pelemparan Nur Mutohar mengaku terkena lemparan batu di Jalan Sukomulyo, Kecamatan Kaliwungu Selatan. Akibaynya, kaca truk nopol B 9017 KYV yang disopiri pecah berantakan. “Kejadiannya sekitar pukul 12.00,” akunya.
Warga Kampung Jenarsari Selatan RT 5 RW 1 Kecamatan Gemuh, Kendal ini menceritakan, dirinya saat itu melaju dari arah Boja menuju Weleri melalui jalur Sukomulyo menuju Srogo, Brangsong. Sesampainya di Jembatan Sukomulyo, tiba-tiba truk dilempar dengan benda keras oleh orang yang tidak dikenal.
“Pelaku seingat saya mengendarai sepeda motor jenis Yamaha Jupiter MX warna merah silver. Tapi nomor polisinya tidak jelas. Karena kejadiannya begitu cepat dan pelaku langsung kabur,” ungkapnya.
Terpisah, Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) Jateng-DI Jogjakarta Bambang Widjanarko mengakui, banyak pengusaha truk yang mengaku resah. Sejumlah truk miliknya dibegal, dan bahkan supirnya banyak yang dilukai. “Dari laporan yang masuk ada belasan kasus begal truk di jalanan,” katanya.
Ia menambahkan, terakhir kasus dialami sopir dump truk ditodong di jalan tol saat melaju ke arah Jakarta. Sopir truk sempat mengalami luka akibat kena pecahan kaca. Biasanya pelaku kerapkali melakukan aksinya di tengah-tengah jalan tol saat kondisi malam. “Kalau yang parah baru melapor, pelaku biasanya membawa sajam dan meminta uang,” ujarnya.
Memang diakui untuk lokasinya di Jateng cukup banyak. Biasanya pelaku beaksi ketika malam hari dengan menghadang atau mendatangi truk di jalan. Rata-rata pelaku meminta uang kepada sopir. Jadi pelaku bukan professional, dan hanya karena orang yang memang tidak mempunyai pekerjaan. “Sulit terdeteksi, tapi banyak yang nekat. Mereka selalu meminta uang jika tidak dikasih ya banyak yang nekat,” tambahnya.
Ia berhadap kondisi sekarang benar-benar bisa menjadi perhatian. Pihak Polri harus bergerak dan memberikan rasa keamanan dan kenyamanan pekerja di jalan. Meski diakui tugas Polri pun cukup banyak, dan sudah banyak yang patroli.
“Kami tetap selalu meminta semua sopir truk waspada di jalan, dan berharap jika ada patroli lebih ditingkatkan agar pelaku begal truk tidak berani lagi beraksi di jalanan,” harapnya. (bud/fth/aro)