RADARSEMARANG.COM, Kendal – Akuntabilitas aparatur sipil negara (ASN) masih sangat rendah. Hal itu menjadi faktor utama lambannya pembangunan di Kendal.
Hal itu diungkapkan Ketua Panitia Khusus (Pansus) Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPj) Pemerintah Daerah, Sri Surpiyati usai rapat Paripurna kemarin. Menurutnya, Kendal saat ini tertinggal jauh dengan daerah tetangga. Baik Kota Semarang maupun Kabupaten Batang.
Banyak faktor yang mengakibatkan ketidakberhasilan pembangunan di Kendal. Tetutama program yang terkesan copy paste dari program lama kemudian diulangi terus setiap tahun.“Sehingga tidak ada pembaruan kinerja,” katanya.
Malah, Pemkab Kendal selama ini terlena dengan penghargaan yang telah diraih. Seolah penghargaan menjadi tolok ukur keberhasilan kinerja. “Padahal banyak faktor yang mengakibatkan ketidakberhasilan Kendal dalam membangun,” jelas anggota Fraksi PDI Perjuangan itu.
Selama 2019, Kendal mengalami banyak kegagalan. Utamanya akuntabilitas ASN. “Akuntabilitas adalah hal dasar. Jadi kalau hal ini tidak dimiliki, maka tidak ada namanya standar pelayanan dalam kerja,” ujarnya.
Hal itu diperparah dengan penempatan SDM yang masih kocar-kacir. Tidak sesuai dengan kemampuan dan bidangnya. Di sinilah menurutnya dibutuhkan pemimpin.
“Tidak ada anak buah yang bodoh dan gagal dalam melaksanakan tugas. Yang ada pempimpin yang tidak mengorganisir anak buah dan mengarahkan anak buah agar menjadi baik,” imbuhnya.
Menanggapi masukan dan koreksi dari Pansus LKPJ, Bupati Kendal Dico M Ganinduto berterima kasih atas kritik, koreksi dan masukannya.
Bupati tegas mengatakan dalam membangun Kendal akan mengedepankan optimisme. Bahkan ia siap menjadi garda depan dalam pemerintahan agar berjalan efisien dan lebih baik.“Semuanya akan dilakukan untuk menjalankan visi dan misi yakni Kendal handal unggul dan berkeadilan,” ujarnya.
Tahun 2021 akan melakukan penguatan layanan kesehatan. Tahun 2022 akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi, penguatan UMKM, industri dan pariwisata melalui pengembangan desa wisata dan pengembangan ekonomi kreatif.
Sementara di tahun 2023 Kendal akan menjadi kompetitif bisa berdaya saing dengan mengoptimalkan SDM yang berdaya saing. Tahun 2024, Kendal Smart City dengan menjalankan pemerintahaan transparansi dan akuntabel. “Meningkatkan kelembaganam daerah, perencanaan untuk menciptakan clean good govermanent,” imbuh Dico.
Tahun 2025 akan dilakukan pemerataan ekonomi dengan penguatan infrastruktur jalan, ketahanan dalam penanganan bencana dan pengeloaan sampah. Angkutan yang terintegrasi agar lebih baik.
“Dan tahun 2026 akan melakukan peningkatan pendapatan masyarakat dan memberi rasa aman untuk bebas beraktivitas, toleransi agama dan kesetaraan gender,” pungkasnya. (bud/zal)