RADARSEMARANG.COM, Kendal – Prosesi kirab Bupati Kendal Dico Mahtado Ganinduto dan Wakilnya Windu Suko Basuki diwarnai insiden payung patah. Ya, payung yang berada di kereta kencana patah dan roboh lantaran tersangkut kabel telepon.
Kejadian tersebut praktis membuat prosesi arak-arakkan terhenti sejenak. Bahkan membuat sejumlah masyarakat yang menyaksikan arak-arakkan kaget. Namun beruntung payung tidak menjatuhi Bupati Dico dan Wakilnya Basuki yang tengah menyapa warga Kendal.
“Payungnya hampir mengenai saya. Sebab saat kejadian saya persis disamping kereta kencana yang ditunggangi Bupati,” ujar Hanif, salah satu awak media yang saat itu tengah bertugas meliput prosesi kirab Bupati Kendal dan Wakil Bupati Kendal.
Namun kejadian tersebut segera diatasi. Payung yang patah langsung dibersihkan. Kereta kencana kembali melanjutkan perjalanannya menuju pintu gerbang masuk Kantor Bupati Kendal.
Proses kirab tersebut dilakukan usai Bupati Dico dan Wakilnya Basuki dilantik Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo. Pasangan Dico-Basuki ini disambut Sekda Kendal dan sejumlah pejabat, dan langsung dipersilahkan menaiki kereta kencana yang sudah disiapkan.
Dico dan Basuki naik dalam satu kereta kencana sedangkan istrinya Dico, Chacha Frederica dan istri Basuki, Fausijati naik kereta kereta di belakangnya. Kirab hanya berjarak 200 meter saja. Yakni dari Depan Kantor DPMPTSP sampai pintu masuk Kantor Bupati Kendal.
Prosesi kirab ini dijaga begitu ketat. Warga tidak diperbolehkan melihat dari jarak dekat. Meski demikian sejumlah pendukung kedua pasangan ini hadir untuk memberikan selamat.
Asisten Pemerintahan dan Kesra Setda Kendal, Winarno mengatakan penyambutan bupati dan wakil bupati Kendal dilaksanakan usai melaksanakan sumpah jabatan dan pelantikan di gedung Gradika Kota Semarang. “Untuk di Pendopo Bahurekso Kendal pejabat menyaksikan secara virtual,” katanya. (bud/bas)
