RADARSEMARANG.COM, Kendal – Bupati Kendal terpilih Dico Mahtado Ganinduto akan mengembangkan Stasiun Weleri menjadi stasiun kereta api (KA) yang besar. Yakni dari stasiun kelas I menjadi stasiun tipe B atau bahkan tipe A.
Menurut Dico, dengan pengembangan Stasiun Weleri, nantinya praktis akan membawa banyak dampak positif bagi Kendal. Salah satunya meningkatkan perekonomian warga sekitar sekaligus pedagang Pasar Weleri nantiya. “Artinya Pasar Weleri ini akan terkoneksi menjadi satu bagian dengan Stasiun Weleri,” katanya saat menghadiri peletakan batu pertama pembangunan Rumah Pergerakan, Pengurus Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kendal Senin (22/2/2021).
Sehingga para penumpang KA yang naik dan turun melalui pasar Weleri akan berbelanja oleh-oleh di Pasar Weleri. “Kami sudah berkomunikasi dengan KAI dan pedagang Pasar Weleri. Mereka intinya setuju dengan langkah besar ini,” tuturnya.
Selain itu, jika Stasiun Weleri dipugar menjadi Tipe B atau A, maka akan melayani banyak rute pemberangkatan seperti Stasiun Tawang dan Poncol yang ada di Kota Semarang. Baik KA komuter, ekonomi, bisnis, maupun eksekutif.
Selama ini Stasiun Weleri hanya melayani KA kelas ekonomi saja. “Stasiun Weleri ini nantinya menjadi pusat bagi penumpang dari Kendal sendiri juga dari Kabupaten Batang dan Temanggung,” paparnya.
Terkait pembangunan Rumah Pergerakan PC GP Ansor Kendal, ia mengaku sangat mendukung. Menurutnya, Ansor dan Banser menjadi garda terdepan untuk menjaga keutuhan NKRI.
Ketua PC GP Ansor Kendal Misbachul Munir mengatakan Rumah Pergerakan ini nantinya akan dibangun dua lantai. Lantai pertama sebagai ruang pertemuan dan pusat kegiatan. Sedangkan lantai dua khusus kantor sekretariat PC GP Ansor Kendal.
Dibangunnnya Rumah Pergerakan GP Ansor Kendal, lantaran kantor sekretariat yang saat ini ada di komplek Gedung PC NU Kendal harus segera ditinggalkan. Nantinya, Gedung PCNU akan menjadi gedung pusat perbelanjaan.
Mantan Ketua PC GP Ansor Kendal Wahidin Said mengatakan, Rumah Pergerakan nantinya bisa menjadi pusat kegiatan budaya dan keagamaan yang menjadi ciri khas warga Nahdliyin. Sehingga bisa ramai dan menjadi mercusuar bagi anak cabang yang ada di kecamatan-kecamatan. (bud/ton)
