RADARSEMARANG.COM, Kendal — Pertambangan galian C di Kendal semakin menjamur. Kondisi tersebut rawan pelanggaran maupun pertambangan ilegal. Bupati Kendal terpilih, Dico Mahtado Ganinduto akan melakukan penertiban.
Dico mengatakan, begitu resmi dilantik menjadi Bupati Kendal nantinya, ia akan melakukan pengecekan terhadap kelengkapan izin pertambangan galian golongan C yang begitu marak. Apakah pelaku pertambangan di Kendal ini semua mengantongi izin yang dipersyaratkan atau tidak.
Jika memiliki izin, ia akan memastikan dokumen izin pertambangan tersebut masih berlaku atau tidak. “Ini penting, karena banyak pelaku pertambangan ilegal. Baik yang tidak mengantongi izin atau yang memiliki izin tapi masa berlakunya sudah habis,” katanya saat kunjungan ke PT Kends UPVC Kendal, kemarin.
Menurutnya, pemerintah daerah harus bertindak tegas. Sebab yang tidak memiliki izin, ini, selain merusak juga merugikan negara. “Karena tidak ada pajak masuk ke negara,” jelasnya.
Selain memastikan kepemilikan izin pertambangan, pihaknya akan mengecek satu per satu daerah pertambangan. Tujuannya untuk memastikan, dalam segi pelaksanaan pertambangan di lapangan. Apakah dilakukan sesuai aturan atau tidak.
Pertambangan yang benar, lanjut Dico, memiliki tanggung jawab lingkungan. Dalam arti harus melakukan penanaman pohon pada lokasi yang telah selesai ditambang. Hal ini penting untuk menjaga lingkungan agar tidak terjadi bencana.
Menurut Dico, salah satu penyebab terjadinya bencana banjir dan longsor di Kendal adalah karena pertambangan galian C dilakukan secara tidak benar. Sehingga merusak alam dan menutup saluran drainase. Akibatnya, air hujan mengalir tidak sesuai alirannya dan mengakibatkan banjir.
Wakilnya, Windu Suko Basuki menambahkan, penanganan bencana banjir akan dilakukan secara serius. Salah satunya dengan kegiatan bersih-bersih sungai dan saluran pada musim kemarau. “Seperti di Yogyakarta, pada musim kemarau sungai dan saluran air dibersihkan. Sehingga pada saat musim hujan tidak ada banjir,” tambahnya. (bud/zal)
