RADARSEMARANG.COM, Kendal – Jalur alternatif Kendal-Temanggung kondisinya memprihatinkan. Tampak retakan hingga membelah jalan.
Sedikitnya ada enam titik keretakan di jalur utama Weleri-Sukorejo itu. Enam titik tersebut berada di lintasan Desa Pagerugunung. Rata-rata keretakan jalan sepanjang 10 sampai 15 meter.
Akibat keretakan jalan tersebut, diberlakukan buka tutup jalan. Hal itu lantaran kondisi jalan berbatasan langsung tebing. Sehingga dapat membahayakan pengendara.
Terlebih kondisi cuaca dalam musim hujan, menyebab kondisi jalan menjadi licin. Kondisi tanah yang labil, dikhawatirkan terjadi longsor. “Keretakan atau jalan terbelah akibat digerus hujan. Sebab, tidak ada drainase air. Sehingga air dari atas bukit turun langsung ke jalan. Akibatnya aspal tergerus,” kata Camat Pageruyung Dwi Cahyono Selasa (9/2/2021).
Kondisi tanah yang labil, lanjut Dwi, berakibat terjadi pergeseran tanah. “Sebab saat terkena air secara terus menerus mengakibatkan daya rekat tanah menjadi nol persen. Sehingga jalan menjadi terbelah,” tuturnya.
Selain di Jalan Raya Weleri-Sukorejo, kerusakan jalan juga terjadi di jalur alternatif Pageruyung. Yakni Jalan Besokor-Surokonto Kulon. Ada dua titik kerusakan berupa gerowongan sedalam dua mater. Sedangkan lebar gerowongan lebih kurang lima meter persegi.
Kondisi tersebut menyebabkan jalan tampak menggantung. Sehingga sangat rawan jikan dilintas kendaraan berat. “Bisa ambrol, makanya sementara juga kami berlakukan buka tutup jalan,” jelasnya.
Penanganannya saat ini masih darurat yakni menggunakan trucuk bambu yang ditancapkan di sekitar lokasi. Kemudian pada gerowongan diisi tanah, pasir dan batu. “Langsung ditangani oleh DPUPR Kendal,” tuturnya.
Dwi mengimbau kepada pengguna jalan yang akan melintas di Jalan Weleri-Sukorejo, maupun Jalan Besokor-Surokonto agar berhati-hati. Terutama pengendara kendaraan berat. Sebaiknya diurungkan, sebab akan memperparah kondisi kerusakan jalan “Selain itu juga demi keselamatan pengendara itu sendiri maupun pengendara lainnya. Terutama kendaraan yang memuat tonase berlebih,” paparnya.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kendal Sugiono mengatakan kondisi Jalan Raya Weleri-Sukorejo merupakan kewenangan pemerintah Provinsi Jateng. “Tadi langsung ditangani dengan mengisi material keras kemudian diaspal kembali,” timpalnya. (bud/ton)