RADARSEMARANG.COM, Kendal — Calon Bupati (Cabup) Kendal Dico Mahtado Ganinduto ingin mempopulerkan kesenian barongan dan kuda lumping ke tingkat nasional dan internasional.
Cabup nomor urut satu itu mengatakan, dari hasil turun ke tengah masyarakat selama kampanye ini, ia menemukan ada lebih dari 500 grup kesenian di Kendal. Terutama kesenian kuda lumping dan barongan.
“Kendal ini khas dengan kesenian barongan. Hampir di setiap kecamatan memiliki grup barongan. Bahkan setiap ada hajatan warga, barongan ini selalu meramaikan. Tapi selama ini kurang diperhatikan oleh pemerintah,” kata Dico kemarin.
Menurutnya, barongan dan kuda lumping ini adalah potensi luar biasa dalam hal seni dan budaya. Makanya, ke depan ia ingin membuat festival tingkat nasional. Sehingga barongan dan kuda lumping yang ada di Kendal ini dikenal oleh seantero nusantara.
Dengan begitu, para pekerja seni ini bisa mendapatkan apresiasi. Bahkan mendapatkan penghasilan lebih dengan seni barongan dan kuda lumping yang mereka geluti.
“Kedua seni ini perlu dipertahankan, jangan sampai tergerus oleh budaya-budaya asing. Terlebih Kendal ini akan segera ramai dengan industri dari luar negeri,” tuturnya.
Kesenian kuda lumping atau lebih dikenal jaran kepang menurutnya memiliki lokalitas yang kuat. Sebab ada ritual dan seni khusus untuk memainkannya. Pun seni barongan yang biasa ditampilkan secara bersama dengan kuda lumping.
“Kendal ini banyak grup seniman, tapi prestasinya kurang. Nah ke depan harus diubah, sehingga seniman Kendal ini bisa mendunia,” tambahnya.
Cawabup Windu Suko Basuki menyampaikan seni dan budaya harus terus dilestarikan. Sehingga anak-anak muda memiliki semangat untuk belajar untuk nguri-uri kesenian tradisional. “Perlu inovasi dan pengembangan seni kuda lumping dan barongan ini. Sehingga bisa tenar seperti kesenian barongsai,” imbuhnya. (bud/zal)