RADARSEMARANG.COM, Kendal – Pantai Cahaya yang dikelola PT Wersut Seguni Indonesia (WSI) mendapat keluarga baru. Yakni Sri Kurnia. Seekor bayi lumba-lumba dari pasangan Suarez dan Camelia.
Nama Sri Kurnia sendiri merupakan kado dari Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya Bakar.
Kepala Sub Bagian Tata Usaha Balai Konservasi Sumber Daya (BKSDA) Jawa Tengah Ilmi Budi Martani mengatakan, bayi lumba-lumba terlahir dalam kondisi sehat. “Namanya Sri Kurina yang diberikan langsung oleh Bu Menteri Siti Nurbaya,” tegasnya.
Ilmi memberikan apresiasi kepada Lembaga Konservasi Taman Satwa (LKTS) Pantai Cahaya. Adanya bayi lumba-lumba tersebut menurutnya telah mendukung upaya penyelamatan satwa yang dilindungi. “Artinya LKTS Pantai Cahaya berhasil mengembangbiakan satwa lumba-lumba,” katanya.
Menurutnya, tingkat keberhasilan breeding (pembiakan) lumba-lumba sangat rendah. “Dengan kelahiran Sri Kurnia menjadi tantangan bagi PT WSI untuk melakukan kajian sarana dan prasarana kolam. Selain itu pemberian nutrisi dan mikro klimat yang sesuai untuk mendukung breeding,” jelasnya
Direktur PT WSI Yanuar Handoko mengaku, kelahiran bayi lumba-lumba di Pantai Cahaya merupakan yang kelima dari indukan yang berbeda. Sri Kurnia lahir 29 Juni 2020 lalu. “Memang tidak kita keluarkan, karena bayi lumba-lumba itu sangat rentan,” tandasnya.
Humas PT WSI dr Vian mengatakan, sejak lahir, induk dan bayi lumba-lumba ditempatkan di kolam terpisah.
“Bayi lumba-lumba ini selalu bersama dengan induknya agar mempermudah bayi lumba-lumba menyusu pada induknya,” terangnya.
Bayi lumba-lumba selama satu jam menyusu induknya sampai tujuh kali hingga bayi lumba-lumba berusia dua tahun. “Sama seperti manusia, menyusui ibunya hingga umur dua tahun,” imbuhnya.
Bayi lumba-lumba, lanjutnya, saat dilahirkan memiliki panjang kurang lebih 60 sentimeter. Di usianya lima bulan ini, panjangnya mencapai120 sentimeter. (bud/zal/bas)
