31.5 C
Semarang
Monday, 23 June 2025

Pasar Weleri Kebakaran, 264 kios dan 1.570 los Ludes

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Kendal – Sebanyak 264 kios dan 1.570 los di Pasar Weleri, Kendal, ludes dilalap si jago merah, Kamis (12/11/2020) sekitar pukul 20.30. Belum diketahui penyebabnya. Tapi akibat kebakaran, kerugian mencapai miliaran rupiah. Kali pertama api berasal dari lantai dua pasar yang terletak di Jalan Weleri Raya Kendal itu. Api berhasil dipadamkan sekitar pukul 05.00 pagi. Meski berhasil dipadamkan, Jumat (13/11/2020) kemarin, api kembali menyala. Tapi segera bisa dipadamkan oleh tim damkar.

Kebakaran pasar yang diresmikan pada 1996 itu kali pertama diketahui oleh petugas satpam kantor PLN tepat di sebelah timur pasar sekitar pukul 20.30.  Saksi kemudian melapor ke Polsek Weleri dan diteruskan ke petugas Pemadam Kebakaran (damkar) Kabupaten Kendal. Mereka dengan cepat mengirim tujuh unit mobil damkar. Bahan-bahan yang mudah terbakar ditambah tiupan angin membuat kobaran api semakin besar. Petugas pemadam kebakaran sempat kuwalahan, sehingga meminta bantuan mobil damkar daerah lain.

Dua unit mobil damkar dari Batang dan tiga unit dari Semarang didatangkan. Pasukan damkar berjibaku dan keluar masuk lokasi mengambil air. Api yang sulit dipadamkan membakar seisi pasar, terutama bagian tengah. Selain api yang membumbung tinggi, juga terdengar dentuman keras. Dentuman diperkirakan berasal dari ledakan tabung gas elpiji milik warung makan di beberapa sudut pasar.

Kepala Satpol PP dan Pemadam Kebakaran Kabupaten Kendal Toni Ari Wibowo mengatakan, api sulit dipadamkan karena kobaran api sangat besar. Sulitnya suplai air juga menjadi kendala. “Tekanan hidrant sangat lemah dan tidak bisa naik ke mobil damkar, sehingga harus mengambil air dari sungai. Perjalanan mobil damkar juga terhambat oleh banyaknya orang yang menonton dan para pedagang yang berusaha menyelamatkan barang-barangnya,” keluh Toni kepada RADARSEMARANG.COM.

Petugas damkar berjibaku tanpa istirahat. Api baru berhasil dijinakkan keesokan harinya sekitar pukul 05.00. “Meskipun api berhasil dijinakkan tapi kami masih melakukan pendinginan karena dibeberapa titik masih mengeluarkan api,” lanjutnya.

Kerusakan parah terlihat hampir di semua sudut pasar. Hanya bagian depan sebelah selatan yang tersisa sebagian. Ketika api berhasil dijinakkan, terlihat tumpukan barang dagangan yang hangus. Begitu juga puing-puing, serta baja kerangka yang berserakan. Nyaris semua kios tidak bisa diselamatkan.  Banyak pemilik kios dan los yang menangis histeris. Kobaran api yang menyelimuti seluruh area pasar membuat pedagang tidak bisa masuk menyelamatkan barang dagangannya. Hanya pemilik kios di lantai bawah yang bisa mengambil barangnya. Itupun hanya sedikit.

Ponirah, 68, yang sudah berjualan kue kering sejak pasar diresmikan hanya bisa pasrah. Kios beserta isinya musnah. Padahal Ponirah baru saja kulakan hingga Rp 25 juta. Hal sama juga dialami Ratmi, 48, yang dua kios kelontongnya tidak bisa diselamatkan.

Seorang pedagang kelontong di sayap utara pasar mengaku uang tunai Rp 20 juta yang disimpan di laci kiosnya ikut ludes terbakar. “Uangnya sudah jadi abu,” ucap pedagang yang enggan ditulis namanya itu sedih.

Plt Kepala Dinas Perdagangan Kendal Yanuar Faton mengatakan, ratusan kios yang terbakar terdiri atas 56 kios di lantai dua, 164 kios di lantai satu, dan 16 kios di bawah tangga. Sedangkan, ribuan los yang terbakar terdiri atas 906 los di lantai dua dan 664 los di lantai satu. “Semuanya ludes terbakar. Polisi juga sudah memasang police line,” katanya.

Pihaknya saat ini bersiap untuk membangun pasar darurat untuk menampung pedagang yang lapak atau kiosnya terbakar. Tujuannya agar mereka tetap bisa berjualan.

Ia menjelaskan, terdapat beberapa lokasi alternatif, tetapi masih akan dibahas bersama Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD). “Kami siapkan pasar darurat. Ada beberapa lokasi alternatif. Namun menunggu pembahasan bersama TAPD,” jelasnya.

Kapolres Kendal AKBP Raphael Sandhy Cahya Priambodo melalui Kapolsek Weleri AKP Miyardi mengatakan, pihaknya belum bisa menduga penyebab kebakaran. Dia masih menunggu hasil penyelidikan terkait musibah tersebut. “Kami menunggu Tim Laboratorium Forensik Polda Jateng untuk melaksanakan olah tempat kejadian perkara. Pasar sementara kami tutup karena sedang proses pendinginan,” kata dia.

Dijelaskan, titik api berawal dari bagian kios di bagian timur utara lantai dua. Api dengan cepat merembet ke seluruh area pasar. Semua kios di lantai dua tidak bisa diselamatkan. “Banyak toko pakaian dan kelontong di dalam pasar. Material kain dan plastik menyebabkan nyala api tidak terkendali dan sulit dipadamkan. Kami belum bisa menyimpulkan asal api dan jumlah kerugian. Tunggu hasil penyidikan tim Labfor Polda Jateng,” tegasmya.

Dari pengamatan lapangan, kebakaran menyebabkan 75 persen bangunan pasar ludes.  Jumat siang kemarin, masih banyak pedagang yang mengamankan barang dagangan mereka yang bisa diselamatkan. Namun tak sedikit juga yang meratapi lapak dan kios mereka hangus terbakar. Ada yang menangis histeris.

“Ini mau dibawa pulang, tapi tidak tahu nanti akan berjualan di mana. Yang penting barang dagangan aman. Tidak terbakar atau takut nanti dijarah orang,” ujar Rosidi, salah satu pedagang.

Kepulan asap kembali muncul di Pasar Weleri pada Jumat (13/11) siang. Tingginya asap membuat pedagang yang tengah mengamankan barang panik. Para pedagang pun mempercepat proses evakuasi barang karena khawatir api semakin membesar, sehingga tidak sempat menyelamatkan barang dagangannya.  Petugas damkar kembali disibukkan melakukan penyemprotan lokasi kebakaran.  Tampak dua mobil pemadam kebakaran bolak balik mengambil air dari sumber terdekat untuk memadamkan api.  (yan/bud/aro/bas)


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya