RADARSEMARANG.COM, Kendal – Santri Preneur akan menjadi salah satu program andalan Pasangan Calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Dico M Ganinduto dan Windu Suko Basuki (Dibas). Hal itu lantaran Kendal merupakan banyak daerah yang berdiri banyak santri dan pesantren.
Dico mengatakan, Santri Preneur merupakan salah satu wujud keberadaan santri dan pondok pesantren. Tujuannya agar santri memiliki bekal tambahan untuk membuka usaha. Sehingga ke depan di Kendal ini akan banyak bermunculan pengusaha-pengusaha yang memiliki latar belakang dari santri atau pondok pesantren. “Tidak semua santri akan menjadi dai atau pendakwah. Makanya perlu tambahan keterampilan. Harapannya meski tidak bisa menjadi dai, santri tetap bisa sukses sebagai pengusaha,” kata Dico, kemarin (6/11/2020).
Dengan kesuksesan santri, menurutnya, ke depan orang-orang di Kendal akan berlomba-lomba untuk memasukkan anaknya ke pondok pesantren. Sebab di pesantren tidak hanya mengajarkan ilmu agama, akhlak dan akidah saja. “Tapi juga diajari menjadi bagaimana menjadi seorang pengusaha sukses,” tandasnya.
Beberapa pelatihan entrepreneurship atau kewirausahaan yang telah ia siapkan. Diantaranya pelatihan barista (penyaji kopi), menjahit, otomotif, tata boga, perfilman, pelatihan internet, dan membangun jaringan serta lainnya. “Sehingga kedepan santri ini bisa jadi pemilik kafe, bengkel, jadi youtuber, penjahit, pemilik rumah makan, dan sebagainya,” katanya.
Pelatihan tidak sekadar memberikan teori, tapi sampai pada praktek dan pendampingan usaha. Sehingga betul-betul ia ingin mengawal santri-santri di Kendal ini sukses. “Sehingga santri tidak lagi dipandang sebelah mata oleh masyarakat,” jelasnya.
Selain itu dengan adanya program santripreneur akan menambah nilai plus bagi pesantren. Sebab santri tidak hanya pandai dalam ilmu dunia saja, tapi juga ilmu dunia. “Sesuai jargon santri Kendal, santri iso opo wae, opo wae iso,” tambahnya.
Santripreneur ini nantinya akan menyasar semua pondok pesantren di Kendal. hal ini penting sebab kedepan Kendal akan menjadi salah satu pusat industri di Jateng. “Sehingga mereka nanti juga bisa masuk ke perusahaan-perusahaan di Kendal,” imbuhnya. (bud/ton/bas)
