RADARSEMARANG.COM, Kendal – Perang psikologis (psywar) di Pilkada Kendal 2020 semakin kentara. Yakni antara Bakal Calon Bupati Kendal, Dico Mahtado Ganinduto sebagai penantang petahana Bupati Kendal Mirna Annisa.
Serangan mulai tampak dari munculnya poster di banyak media sosial. Gambar Dico berpasangan dengan Windu Suko Basuki (DIBAS). Di mana keduanya menggunakan jargon ‘Bersama untuk Kendal Mendunia’.
Jargon tersebut hampir serupa dengan tema HUT Kendal ke-415 tahun ini. Yakni ‘Tetap Bersatu untuk Kendal Mendunia’ yang diciptakan Bupati Mirna. Kemunculan poster tersebut apakah lantaran Dico sakit hati lantaran tidak jadi berpasangan dengan Mirna.
Sebab sebelumnya Partai Golkar memberikan rekom kepada Dico sebagai calon wakil bupati berpasangan dengan Mirna Annisa. Tapi belakangan berubah, Dico justru membawa gerbong parpolnya untuk menciptakan koalisi sendiri berpasangan dengan Basuki (Partai Demokrat).
Dukungan ini semakin mantap, ketika Dico dan Basuki mendapatkan rekomendasi dari parpol lain yakni PAN dan PKS. “Ya namanya politik itu dinamis, bisa berubah sewaktu-waktu,” kata Dico.
Perihal jargon yang digunakannya, Dico tidak berkomentar banyak. Ia baru akan mengungkapnya setelah ia resmi mendaftar di KPU Kendal sebagai paslon cabup dan cawabup. “Nanti sajalah, saat deklarasi kami pasti akan paparkan visi misi kami,” ujarnya.
Sementara Mirna Annisa menanggapi hal tersebut dengan santai. Ia tidak mempermasalahkan Tema HUT Kendal yang digunakan pasangan DIBAS sebagai jargon. Malah ia merasa senang jika pemikirannya justru diakomodir oleh calon lain. “Saya malah bersyukur, senang aja, nggak masalah,” katanya.
Mirna mengatakan jika kata ‘Kendal Mendunia’ adalah gagasannya yang telah ia bangun sejak 2018 silam. Karena ia melihat prospek dan banyaknya kemajuan di Kendal. “Dari awal saya memimpin, Kendal itu menempati rangking dua peringkat paling bawah dari 35 kabupaten dan kota di Jateng,” tuturnya.
Perihal ia yang tak jadi berpasangan dengan Dico, menurutnya hal itu di luar kewenangannya. Sebab rekomendasi partai itu berada di DPP. “Kalau dibilang cerai ya tidak. Sebab rekomendasi itu kan harus dari dua belah pihak. Jadi memang harus ada yang perlu dibicarakan dengan pimpinan parpol kami waktu itu,” tandasnya.
Mirna mengaku belum pernah ada komitmen apa pun dengan Dico. Sejauh ini komunikasinya hanya pertemanan biasa. “Bahkan belum ada ke depan ingin membangun Kendal seperti apa, itu kita belum ada,” tandasnya. (bud/zal/bas)