RADARSEMARANG.COM, Kendal – Bursa calon bupati dan calon wakil bupati Kendal berubah. PAN melakukan manuver dukungan.
Partai berlambang matahari ini pada 5 Agustus lalu mendeklarasikan diri akan mengusung Tino Indra Wardono untuk berpasangan dengan bakal calon wakil bupati (bacawabup) Mustamsikin dari PPP. Tapi kini malah mengeluarkan rekomendasi untuk Dico Mahtado Ganinduto yang merupakan kader Partai Golkar.
Tino kemungkinan besar akan diusung PDI Perjuangan. Nama Ketua DPD KNPI Jateng ini tercantum dalam daftar peserta Sekolah Partai angkatan I yang digelar DPP PDI Perjuangan sebagai calon bupati Kendal. Tino Bersama 128 calon kepala daerah dan calon wakil kepala daerah mengikuti Sekolah Partai yang digelar secara daring pada 21-25 Agustus 2020.
Ketua DPD PAN Kendal Nashri mengatakan, keluarnya rekom DPP PAN untuk Dico di luar wewenangnya. Sebab DPD PAN Kendal dan DPW PAN Jateng hanya mengusulkan nama calon saja kepada DPP PAN pusat. “Perkara keluar nama di luar dari yang kami usulkan, itu bukan wewenang kami,” katanya Selasa (25/8/2020).
Pihaknya juga mulai mensosialisasikan suami artis Chacha Frederica tersebut kepada kader di tingkat bawah. “Apapun keputusan pusat, kami sebagai kader hanya bisa patuh dan menjalankan,” tuturnya.
Dico awalnya mendapatkan rekom dari DPP Partai Golkar sebagai calon wakil bupati (Cawabup). Dico berpasangan dengan petahana Mirna Annisa dari. Tapi jelang masa pendaftaran ini, justru rekomendasi DPP Partai Golkar berubah.
Dico dicalonkan sebagai Bupati Kendal. Dia akan berpasangan dari Windu Suko Basuki, politisi Partai Demokrat asal Kota Semarang. Meski tergolong belum begitu dikenal alias elektabilitasnya masih rendah di Kendal, Dico siap melawan petahana maupun paslon lainnya di Pilbup Kendal 2020 ini. “Alhamdulillah sudah terkumpul dari rekomendasi dari Partai Golkar, Partai Demokrat, PAN dan PKS. Saat ini kami masih mendesain logo, jargon maupun visi misi kami sebagai calon bupat dan wakil bupati,” tuturnya.
Saat ditanya perihal alasan kenapa beralih mencalonkan diri dari cawabup menjadi cabup Kendal, Dico mengatakan hal itu adalah biasa dan lumrah dalam perpolitikan. Sebab politik akan banyak kemungkinan perubahan yang terjadi. “Politik itu dinamis, jadi apapun bisa terjadi,” tegasnya.
Sementara Basuki mengatakan, meski mereka berdua bukan warga Kendal, tapi tetap optimistis memenangkan Polbup. “Kami ini sudah pasangan solid yang memiliki persamaan visi dan misi,” tambahnya. (bud/ton/bas)